Khutbah Jumat Singkat Dengan Tema Tugas Manusia Sebagai Khalifatullah

- 28 Januari 2021, 12:23 WIB
potret masjid.
potret masjid. /unsplash @royarka

PORTAL PRBOLINGGO -  Di hari Jumat, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan Salat Jumat. Biasanya, sebelum iqamah dikumandangkan jamaah akan mendengarkan khutbah. Dan ketika khutbah, para khatib akan memberikan ceramah singkat dengan berbagai tema tentang keislaman.

Berikut adalah contoh khutbah Jum'at dengan tema  'Tugas Manusia Sebagai Khalifatullah' sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Ponpes Tebu Ireng:

KHUTBAH I

اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Baca Juga: 5 Doa Agar Dimudahkan Segala Urusan


Jamaah Jumat Rahimakumullah

Dalam konsep ajaran agama Islam, kita diberikan oleh Allah syariat. Yakni, sebuah tuntunan agar bisa menjalankan kehidupan dengan baik. Fondasi dari syariat adalah keyakinan kepada Allah, malaikat-malaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya, dan hari akhir (kiamat). Serta semua perkara yang berhubungan dengan kiamat, seperti kebangkitan (al-ba’ats), timbangan amal (al-mizan) dan lain-lainnya. Semua itu adalah fondasi untuk menjalani hidup.

Melalui syariat ini kita dapat menempatkan sikap dan perilaku kita dengan baik. Adakalanya kita ditempatkan sebagai hamba Allah (Abdullah). Bukan abdul mal (hamba harta), abdul jah (hamba kepopuleran), atau abdul siyasah (hamba kekuasaan). Kita boleh kaya, boleh berkuasa, tapi tetap seluruhnya harus mendukung kita menjadi hamba Allah yang lebih baik.

Kita juga adalah khalifatullah (mandataris Allah), yang bertugas mengolah alam semesta ini. Alam ini sebagai fasilitas kita untuk kita kelola. Sehingga kita diberi hak untuk melakukan berbagai observasi dan penemuan. Tujuannya tak lain agar diri kita semakin mengenal sang pencipta.

Baca Juga: Sering Salah Penerapan, Ini Fardhu dan Sunnah Wudhu Sesuai Ajaran Rasulullah SAW

Misalnya para ulama, mereka dituntut untuk melahirkan hukum melalui ijtihad. Pada dasarnya mereka hanya mengungkap hukum yang ada di Al-Quran dan Hadis, tapi tetap yang menciptakan semua itu adalah Allah SWT.

Itulah sebabnya, sebuah hukum yang diungkap para ulama atau dikenal dengan fikih itu bersifat pasti. Minimal dasar ketetapan hukum itu adalah dzan (80%), mendekati yakin. Ada juga syak (50%), masih ada keraguan.

Begitu pula pemerintah dalam hal pembuatan keputusan. Mereka harus memberikan kebijakan yang berada pada titik dzan, minimal. Yang sebelumnya sudah melakukan observasi dan penelaahan. Lalu kemudian dirumuskan menjadi hukum yang berupa pasal-pasal.

Baca Juga: Shopee SMS Tiba, Waktunya Belanja Bulanan Murah dengan Gratis Ongkir Rp0 Dan ShopeePay Deals Rp1!

Akhirnya kita tahu bahwa Islam merupakan agama yang sangat baik. Sehingga dapat menginspirasi kita.

KHUTBAH II

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x