Ceramah Ramadhan 2021 Tentang Pentingnya dan Cara Silaturahmi di Masa Pandemi Oleh Ustadz Nur Rohmad

- 10 April 2021, 13:48 WIB
Ilustrasi bulan Ramadhan 1442 H.
Ilustrasi bulan Ramadhan 1442 H. /Pexels / Pok Rie

 

PORTAL PROBOLINGGO - Ramadan 1442 H/2021 sudah di depan mata. Ramadan tahun masih sama seperti tahun kemarin yaitu masa pandemi covid-19.

Kendati demikian, pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat untuk beribadah di masjid.

Sehubungan dengan itu, PORTAL PROBOLINGGO akan memberikan sebuah ceramah singkat untuk para khatib tentang pentingnya dan cara bersilaturahmi dan pentingnya bersilaturahmi di tengah pandemi covid-19.

Materi ceramah dibacakan oleh Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Ketua Biro Peribadatan & Hukum, Dewan Masjid Indonesia Kab. Mojokerto.

Baca Juga: Bacaan Shalat Tarawih Ramadhan 1442 Hijriyah : Surat Al Kafirun Ayat 1-3 Lengkap dengan Terjemahannya

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 1442 H Madiun, Ponorogo, dan Magetan

Berikut naskah ceramahnya:

Saudara-saudara yang berbahagia,

Banyak sekali hikmah, pelajaran dan makna yang dapat kita petik dari mewabahnya Covid-19. Di antaranya, kita diingatkan untuk selalu bersabar dan bersyukur dalam situasi apa pun dan dalam kondisi bagaimana pun.

Sabar dan syukur adalah dua senjata bagi seorang mukmin dalam mengarungi kehidupan di dunia.

Mewabahnya virus ini juga mengingatkan bahwa kita adalah makhluk yang lemah. Hanya dengan makhluk yang sangat kecil itu, banyak orang menjadi tak berdaya. Banyak orang jatuh sakit. Bahkan banyak orang meninggal dunia. Hal ini seakan mengikis habis kesombongan pada diri manusia. Manusia itu makhluk lemah yang memiliki banyak keterbatasan. Tidak selayaknya ia menyombongkan dan membanggakan dirinya.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan Lengkap Arab dan Latin

Menyebarnya virus ini juga mengingatkan kita akan kematian. Manusia pasti akan mati. Manusia tidak selamanya hidup di dunia ini. Semuanya pasti akan berakhir dengan kematian. Tidak seorang pun dapat memajukan kematian atau memundurkannya barang sesaat pun. Kematian adalah pintu yang akan dimasuki oleh setiap insan. Ajal tidak akan meminta izin kepada orang muda yang sehat. Maut juga tidak akan permisi kepada orang tua yang sakit-sakitan. Maut akan menjemput seseorang secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Virus ini adalah satu di antara sekian sebab kematian manusia.

Maka dari itu, Musim pandemi janganlah menghalangi kita untuk bersilaturahim. Karena silaturahim bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Jika tidak memungkinkan dengan bertemu fisik, maka bisa diganti dengan pertemuan secara daring.

Silaturahim juga dapat dilakukan dengan saling bertegur sapa dan menanyakan kabar melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Jus Buah dan Sayur yang Kaya Manfaat untuk Buka Puasa Ramadhan 1442 H

Di musim pandemi covid-19 ini, kita memang dianjurkan untuk menjaga jarak fisik. Akan tetapi jarak sosial tidak boleh renggang.

Jarak persaudaraan harus tetap dekat. Jembatan penghubung antar kerabat harus tetap dibentangkan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dalam Shahih Ibn Hibbban dari hadits Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, ia berkata: Wahai Rasulullah, beritahulah aku tentang sesuatu yang jika aku kerjakan, maka aku akan masuk surga. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَطْعِمِ الطَّعَامَ وَأَفْشِ السَّلامَ وَصِلِ الأَرْحَامَ وقُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلِ الْـجَنَّةَ بِسَلاَمٍ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ)

Artinya : “Berikanlah makanan, sebarkanlah salam, sambunglah tali silaturahim dan lakukan shalat malam ketika orang-orang tidur, maka engkau akan masuk surga dengan selamat” (HR. Ibnu Hibban) Hadirin yang berbahagia, Musim pandemi jangan sampai membuat kita memutus tali silaturahim. Jangan sampai keluarga dan kerabat kita, merasa kita tinggalkan dan kita abaikan. Walaupun di masa pandemi, kita tetap jaga hubungan baik dengan mereka.

Baca Juga: Sholat Hajat : Tata Cara, Niat, dan Bacaan Lengkap, Arab, Latin, dan Terjemahan

Kita jaga hubungan baik itu dengan cara membantu mereka di kala mereka butuh bantuan. Kita beri utang mereka jika butuh utangan.

Kita kunjungi mereka jika memungkinkan. Jangan tunggu mereka berbuat baik kepada kita lalu kita balas kebaikan mereka.

Menyambung silaturahim adalah salah satu kewajiban dan memutus silaturahim termasuk salah satu dosa besar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْـجَنَّةَ قَاطِعٌ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)

Maknanya: “Tidak akan masuk surga (bersama orang-orang yang lebih awal masuk surga) orang yang memutus silaturahmi (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadirin yang berbahagia, Termasuk silaturahim adalah membantu kerabat kita ketika mereka dalam kondisi membutuhkan, terutama dalam situasi pandemi seperti saat ini. ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x