Surah Al Kahfi, Asbabun Nuzul atau Asal Mula Diturunkannya (1)

- 21 April 2021, 19:13 WIB
Asbabun Nuzul Surah Al Kahfi.
Asbabun Nuzul Surah Al Kahfi. /Portal Probolinggo

PORTAL PROBOLINGGO - Setiap surah dalam Al Quran memiliki sejarah atau sebab diturunkan. Surah Al Kahfi merupakan surah ke-18 dengan jumlah ayat 110 ayat.

Surah ini diturunkan dalam dua tahapan. Yakni tahapan surah yang diturunkan di Mekkah atau disebut Makkiyah. Dan tahapan kedua yaitu surah yang diturunkan di Madinah atau Madaniyah. 

Ayat yang diturunkan di Madinah adalah ayat 28 sampai 101. Sedangkan sisanya, di Mekkah. Ayat 28 sampai 101 ini justru diturunkan setelah surah Al Gasyiyah.

Sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Tafsir Jalalain Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Asbabun Nuzul Surah Al Kahfi adalah sebagai berikut:

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING IKATAN CINTA 21 April 2021 : Al Lanjutkan Rencananya, Mama Rosa Curiga?

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING IKATAN CINTA 21 April 2021 : Hidup Elsa Hancur, Rencana Ricky Berhasil?

 Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur periwayatan Ibnu Ishaq yang ia terima dari salah seorang syekh di Mesir yang ia terima pula dari Ikrimah, dan Ikrimah menerimanya dari sahabat Ibnu Abbas r.a yang telah menceritakan bahwa orang-orang Quraisy pada suatu ketika mengutus An-Nadr ibnul Haris dan Uqbah ibnu Abu Mu'it kepad apendeta-pendeta Yahudi di Madinah.

Orang-orang Quraisy itu berpesan kepada utusannya, "Tanyakanlah oleh kalian kepada mereka tentang Muhammad, mintalah kepada mereka agar menceritakan sifat-sifat Muhammad dan memberitakan tentang perkataannya, karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang ahli Kitab pertama. Pada mereka terdapat pengetahuan tentang perihal nabi-nabi yang tidak ada pada kita."

Kemudian kedua utusan itu berangkat hingga sampai di Madinah, lalu mereka langsung bertanya kepada pendeta Yahudi tentang Rasulullah SAW. Para pendeta Yahudi itu meminta kedua utusan menemui Rasulullah SAW dan meminta agar Rasulullah menjelaskan tentang tiga perkara.

Para pendeta Yahudi menganggap jika Rasulullah SAW dapat menjelaskan tiga perkara ini maka kedudukan beliau sebagai seorang utusan Allah adalah benar, namun jika tidak maka mereka meragukan kenabian Rasulullah SAW.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 1 SD dan MI Halaman 184, 185, 187, 188, 189 Subtema 4, Bencana Alam

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 97, 98, 99 Subtema  3 Tentang Upaya Pelestarian Lingkungan

Tiga perkara itu adalah Pertama, para pemuda (Ashabul Kahfi) di masa silam yang pergi mengasingkan diri dari kaumnya, bagaimanakah perihal mereka?. Karena sesungguhnya dalam kisah mereka banyak hal yang mengherankan dan menakjubkan.

Kedua, tentang seorang lelaki yang menjelajahi Minangkori hingga ke ujung timur dan ke ujung barat, bagaimanakah kisahnya?

Ketiga, tentang roh. Bagaimana sebenarnya roh itu?.

Baca Juga: Hari Kartini 2021, Dian Sastro : Kutipan RA Kartini Selalu Relevan Dengan Kondisi Sekarang

Lalu kedua utusan itu pun menghadap Rasulullah dan menanyakan tiga perkara tersebut. Rasulullah menjawab "Aku akan  menceritakan apa yang kalian pertanyakan itu besok." Rasulullah menjawab tanpa mengucap insya Allah, lagi.

Setelah mereka pergi Rasulullah SAW diam selama 15 malam menunggu turunnya wahyu. Namun malaikat Jibril tak kunjung datang. Hal ini membuat gempar penduduk Kota Mekkah. 

Rasulullah SAW pun merasa sedih karena tidak ada wahyu yang turun. Beliau merasa sedih karena banyak penduduk di Kota Mekkah yang menggunjingkan kebenarannya sebagai seorang utusan Allah atau Nabi (bersambung).***

Editor: Elita Sitorini

Sumber: Tafsir Jalalain


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini