Adenan mengatakan, deflasi pada September 2020 menunjukkan masih rendahnya daya beli masyarakat sejak dihantam pandemi COVID-19.
Rendahnya daya beli masyarakat ini dampak dari pandemi corona yang saat ini melanda Indonesia.
Baca Juga: Begini Persiapan Pernikahan Nikita Willy, Sempat Ditunda Hingga Indra Ngotot
Kendati demikian, khusus untuk emas perhiasan, Adenan menambahkan, animonya tetap tinggi mengingat sebagian besar.
Masyarakat memang cenderung menyukai jenis ini sebagai alternatif investasi.
“Masyarakat Kota Probolinggo lebih menyukai bentuk investasi dengan membeli emas perhiasan," kata Adenan.
Baca Juga: Massa Demonstran di Thailand Kembali Gelar Aksi Protes Terhadap Dekrit Soal Larangan Berunjuk Rasa
Capaian deflasi pada bulan September lalu, ditanggapi Sekda Kota yang juga menjabat sebagai Ketua TPID Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati.
Inflasi dipicu karena turunnya hargaj sejumlah komoditas. Harga komoditas turun karena dipicu panen raya yang membuat stok melimpah.
“Tomat dan cabe rawit merupakan tanaman yang banyak ditanam oleh petani kita dan merupakan pasar yang menjanjikan," ujarnya.
Artikel Rekomendasi