Luhut Pandjaitan dan Erick Thohir Rayu Perdana Menteri Jepang untuk Investasi di Indonesia

4 Desember 2020, 08:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan Menyatakan perkembangan covid-19 di Indonesia memprihatinkan /Instagram.com/@luhut.pandjaitan/

PORTAL PROBOLINGGO—Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat ini sedang berada di Tokyo, Jepang. Ia berada di saja ditemani oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam kunjungan ke Tokyo, Luhut dan Erick mencoba untuk merayu Perdana Menteri Jepang untuk melakukan investasi di Indonesia melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Nusantara Investment Authority (NIA).

Rayuan investasi itu disampaikan langsung oleh Luhut ketika ia bertemu dengan Penasihat Perdana Menteri Jepang, Izumi Hiroto di Kantor Perdana Menteri Jepang, di Tokyo, Kamis, 3 Desember 2020.

Baca Juga: Anggota FPI Hadang Penyidik Polda Metro Jaya, Kaporli Idham Azis: Kita Akan Sikat Semua

Luhut menyebutkan, undangan investasi kepada Jepang merupakan amanat dari UU Cipta Kerja yang disahkan beberapa waktu lalu.

“Tujuan saya dan Menteri Erick ke Tokyo adalah untuk mengundang Jepang tingkatkan investasi melalui lembaga SWF yang akan dibentuk berdasarkan amanat UU Omnibus,” ujar Luhut seperti dilansir dari Antara.

Luhut menambahkan, NIA nantinya dapat memberikan fleksibilitas bagi investor untuk menanamkan investasi dalam bentuk ekuitas atau aset dengan pengelolaan yang transparan dan profesional.

Baca Juga: Biodata, Profil, dan Fakta Member NCT 2020, Lengkap 23 Member

Menurut Luhut kunjungannya ke Tokyo ini membuahkan hasil. Sebab menurutnya Pemerintah Jepang melalui Japan Bank of International Cooperation (JBIC) berjanji untuk ikut partisipasi dalam SWF Indonesia.

Sementara itu, Erick Thohir berharap SWF Indonesia dapat menjadi mitra bagi investor asing untuk berinvestasi di sektor-sektor yang atraktif dan prioritas di Indonesia, antara lain jalan tol, bandara dan pelabuhan.

“Kita ingin aset-aset yang dimiliki BUMN dapat dioptimalisasikan nilainya,” ujarnya.

Baca Juga: Lirik Sholawat Ya Nabi Salam Alaika Lengkap dengan Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi yang turut hadir dalam pertemuan itu menyampaikan, Jepang mendukung pembentukan SWF Indonesia.

Ia menambahkan, saat ini banyak pebisnis Jepang yang telah menyatakan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam sejumlah proyek di Indonesia.

“Beberapa kalangan bisnis Jepang pun telah menyatakan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan health tourism di Bali, manajemen operator pelabuhan serta meningkatkan investasi di Kawasan Industri Batang,” ungkap Heri.

Baca Juga: Iwan Bule Sebut Serdy dan Yudha Sudah Suka Dugem Sejak TC Timnas U-19

SWF Indonesia atau NIA rencananya akan dimulai pada awal 2021. Program ini ditargetkan menjadi salah satu rangkaian dari pemulihan ekonomi Indonesia.

Disebutkan komponen pertumbuhan ekonomi tidak hanya dari permintaan domestik, melainkan juga dengan mendorong masuknya investasi.

Untuk mendukung program NIA, dikabarkan Pemerintah Indonesia siap menyuntikkan modal awal sebesar Rp75 triliun.***

Editor: Naufal Ikbar

Tags

Terkini

Terpopuler