Habib Rizieq Ditahan Polisi, Wakil Menteri Agama Sampaikan Pesan Penting Ini

13 Desember 2020, 18:38 WIB
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi. /Instagram.com/@zainuttauhidsaadi

PORTAL PROBOLINGGO - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab resmi ditahan Polda Metro Jaya selama 20 hari, mulai 12 hingga 31 Desember 2020.

Setelah penahanan itu, respon masyarakat pun berdatangan. Ada yang mendukung keputusan Polda Metro Jaya dan menentang penahanan orang nomor satu di FPI itu.

Di tengah ramainya tanggapan masyarakat tentang keputusan Polda Metro Jaya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi turut angkat bicara soal hal tersebut.

Baca Juga: Mau Anggrek Bulan Berbunga Lebat dan Berwarna Cerah? 7 Hal Ini Harus Terpenuhi dengan Baik

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari ANTARA, Wamenag berharap agar masyarakat tidak merespons penahanan Habib Rizieq secara berlebihan.

Ia meminta agar masyarakat mendoakan agar kasus tersebut cepat selesai dan tercipta keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

"Ikuti saja prosesnya, berdoa semoga kasus ini selesai dan semua pihak mendapat keadilan," katanya Minggu, 13 Desember 2020.

Baca Juga: Rocky Gerung Minta SBY dan Megawati Belajar dari Jokowi Usai Gibran-Bobby Menang Pilkada 2020

Selain meminta masyarakat mendoakan yang terbaik, Zainut juga berharap agar organisasi-organisasi Islam lebih mengedepankan kebijaksanaan utamanya dalam berdakwah menegakkan kebenaran (amar ma'ruf) dan mencegah keburukan (nahi munkar).

Menurut dia, hingga saat ini masih ada yang mengganggap pengamalan amar ma'ruf dilakukan secara lembut, bijak, dan penuh kedamaian. Sedangkan nahi munkar dilaksanakan dengan cara yang keras.

Zainut lantas menyebutkan perilaku Rasulullah terkait persepsi orang-orang tersebut.

Baca Juga: Bisa Berakibat Buruk, Inilah Daftar Benda yang Harus Dijauhkan dari Kucing di Rumah

"Rasulullah mengajarkan untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar harus dengan penuh kebijaksanaan, contoh yang baik, dan berdiskusi dengan cara yang lebih baik," jelasnya.

Terkait segala macam informasi yang beredar saat ini, Zainut mengemukakan bahwa adanya ujaran-ujaran kebencian dan berbagai macam hoaks, utamanya hoaks seputar keagamaan yang saat ini mudah tersebar, menjadi "jalan mulus" untuk kemunculan intoleransi.

Hal itulah yang menurut Wamenag menjadi tantangan bagi keharmonisan kehidupan berbangsa dan perlu selalu diwaspadai.***

Editor: Hari Setiawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler