Kumpulan Puisi Tentang Ibu, Singkat, Sederhana, dan Paling Menyentuh Hati

14 Desember 2020, 06:35 WIB
Kumpulan puisi untuk Peringati Hari Ibu 22 Desember /Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

PORTAL PROBOLINGGO - Menjelang hari ibu yang dipeeringati setiap tanggal 22 Desember menjadi salah satu momen untuk mengungkapkan rasa sayang terhadap ibu.

Bentuk ungkapan rasa sayang kepada ibu dapat dilakukan dengan berbagai hal seperti dengan selalu menuruti semua nasehat ibu, memberikan sesuatu, dan mengekspresikan melalui puisi.

Berikut beberapa puisi singkat untuk mengungkapkan rasa sayang kepada ibu.

Baca Juga: Jelang Natal 2020, Berikut Ini Lirik Lagu Rohani Natal Di Hatimu

Terima kasih Ibu

Tiap-tiap kasih yang kau hujani
Yang bahkan hujan pun tak mampu menandingi
Luas tak berbatas cintamu
Yang bahkan langit pun tak juga mampu menandingi luasnya cintamu
Terdalamnya seluruh sayangmu. Yang juga bahkan laut, bahkan samudra tak juga mampu menandingi dalamnya sayangmu..

Tertiap ku terjatuh, tertiap ku terpukul oleh kerasnya palu dunia.
Kau mampu membangkitkanku kembali dengan kasihmu..
Juga saat aku terlarut, aku tertipu oleh kasih cinta yang sementara di dunia.
Kau juga mampu menyambungkan kembali semangatku yang telah terputus dengan lembutnya cintamu..

Baca Juga: Teddy Tak Dapat Uang Bulanan dari Anak Sule, Putri Delina, Pihak Teddy: Bukan Uang yang Dicari

Tak mengingat seberapa hancurnya diriku,
tak peduli seberapa dalamnya ku terjatuh,
kau datang dan datang kembali dengan sayap kasih cinta, kasih sayang disetiap sentuhan jemari jemari lembutmu..

Tak pernah bisa ku balas semua kasih sayang juga cintamu,
meski kuterbalikkan dunia, meski kugenggam dunia di tanganku dan kuberikan kepadamu
itu masih jauh dan jauh dari semua jasamu

“Terima kasih Ibu”,
hanya kata sederhana itu yang bisa kuberikan untukmu dari orang tak berguna sepertiku

Baca Juga: Tes Kepribadian dengan Melihat Cara Mengirim Pesan, Cek Kepribadianmu Disini!

Terima kasih telah merawatku, telah membimbingku, telah menyelimutiku dengan sayap kasihmu.

(Oleh: Rananda)

Senja usiamu, Ibu
Masih berpijak..
Di antara kerasnya bebatuan dunia..
Engkau lawan dengan cahaya..
Walau perih, tetap mampu berdiri..

Engkau berhenti bertasbih..
Di sela-sela amarah bumi..
Dan amukan alam dalam tubuh..

Dan kutepis dengan rindu..
Dan kau lawan dengan peluru..
Namun ragamu tetap rapuh, ibu..

Baca Juga: RS di Yogyakarta Buka Layanan Vaksinasi Covid 19, Simak Cara Daftarnya

Meski keringat telah menyeru..
Untuk melawan api berabu..
Kau tetap wanita di antara debu..

Yang suci oleh Firman Tuhan..

Walau mereka sering tak menganggap..
Walau mereka membunuhmu perlahan..

Ibu engkau selalu terkenang..
Pahlawan dengan penuh kasih sayang..

Baca Juga: Bisa Jadi Gejala Diabetes Hingga Kanker, Atasi Kesemutan dengan 4 Makanan Sehat Ini

(Oleh: Da_LizZ)

Puisi Ibu sedih menyentuh hati
Puisi ibu sedih menyentuh hati
©arivablog.wordpress.com
Tangisan mata Bunda
Dalam senyummu kau sembunyikan letihmu..
Derita siang dan malam menimpamu..
Tak sedetik pun menghentikan langkahmu..
Untuk bisa Memberi harapan baru bagiku..

Seonggok cacian selalu menghampirimu..
Secerah hinaan tak perduli bagimu..
Selalu kau teruskan langkah untuk masa depanku..
Mencari harapan baru lagi bagi anakmu..

Bukan setumpuk emas yang kau harapkan dalam kesuksesanku..
Bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku..
Bukan juga sebatang perunggu dalam kemenanganku..
Tapi keinginan hatimu membahagiakan aku..

Baca Juga: Riza Patria, Wakil Anies Baswedan Sembuh Cepat dari Covid-19 , Ternyata Dapat Kiriman Ini

Dan yang selalu kau berkata padaku..
Aku menyayangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersamamu..
Aku menyayangimu anakku dengan ketulusan hatiku..

(Oleh: Da_LizZ)

Renungan buat kita
“IBU” selalu cerewet
Pernahkah kita ngomel waktu dia cerewet?
jawab: Pernah.
Pernahkah kita cuekin dia?
jawab: Pernah.
Pernahkah kita mikir apa yang dia pikirkan?
jawab: gak.

Sebenarnya apa yang dia pikirkan?
jawab: takut.
yaitu: takut ga bisa liat kita senyum, nangis,
ketawa dan takut ga bisa ngajar kita lagi
karena waktu yang singkat.

Baca Juga: 6 Jenis Tanaman Hias Keladi yang Paling Populer dan Banyak Diburu

Saat “Ibu” menutup mata, gak ada lagi yang cerewet.
Saat kita nangis manggil-manggil dia.
Apa yang dia balas?
Dia hanya berbaring dan cuma diam.
Tapi bayangannya tetap disamping kita dan berkata:

“Nak kau jangan nangis ibu masih disini, di hati kecilmu, ibu sayang kamu”…

(Oleh: Untatha).***

 

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: titikdua.net

Tags

Terkini

Terpopuler