Pekan Sagu Nusantara 2020, sebagai Salah Satu Cara Antisipasi Kemungkinan Menghadapi Krisis Pangan

22 Oktober 2020, 20:00 WIB
Kegiatan Pekan Sagu Nusantara 2020 /ekon.go.id/

PORTAL PROBOLINGGO - Pemerintah terus berupaya untuk menjaga ketahanan pangan nasional, salah satunya dengan membuat keanekaragaman produk dan konsumsi.

Pandemi Covid-19 juga menjadi momentum untuk membangun kedaulatan pangan melalui diversivikasi, termasuk dengan mengembangkan sagu sebagai salah satu pangan pokok yang berbasis kearifan lokal.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menggelar kegiatan Pekan Sagu Nusantara (PSN) 2020 dengan tema “Sagu Pangan Sehat untuk Indonesia Maju”.

Baca Juga: Jerawat Pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Penanganannya

Kegiatan tersebut digelar pada hari Selasa, 20 Oktober 2020 di Jakarta seperti dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari laman resmi menteri koordinator bidang perekonomian. Kegiatan tersebut diadakan dalam rangka memperingkati Hari Pangan Sedunia yang diperingati pada tanggal 16 Oktober.

Kegiatan tersebut juga digelar sebagai upaya pemerintah dalam rangka percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang mewakili Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat membuka acara PSN 2020, mengatakan,

“Sejalan dengan kebijakan Presiden dalam melakukan pembangunan Indonesia melalui wilayah pinggiran dan 50,33% total luas tanaman sagu Indonesia berada di Pulau Papua, maka Pemerintah telah menjadikan program peningkatan pengelolaan sagu nasional sebagai salah satu program prioritas,” ujar Agus.

Baca Juga: 20 Nama Bayi Unik Perempuan Dari Huruf C, Lengkap dengan Maknanya

Agus menilai, memasukkan sagu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Artinya, Pemerintah memandang sagu sebagai bagian yang penting dan strategis bagi ketahanan pangan nasional terutama dalam menghadapi krisis pangan seperti yang diprediksi oleh FAO.

Saat ini posisi pangan di Indonesia masih tergantung pada ketersediaan beras. Akan tetapi dalam jangka waktu panjang, di masa yang akan datang nanti, kelangkaan pangan akan terjadi, apabila tidak dikembangkan pangan lain sebagai pasokan pangan nasional.

Presiden Joko Widodo juga telah mengingatkan bahwa pentingnya peningkatan produksi bahan pangan dalam negeri agar rantai pasokan tidak terganggu.

Agus mengatakan bahwa produk sagu juga diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat, penyerapan tenaga kerja, peningkatan potensi pajak, dan pendapatan asli daerah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Peringati Hari Santri, Puan Maharani Berharap Santri Dapat Menjadi Agen Perubahan

“Karenanya, Pemerintah berkomitmen untuk mengawal tumbuhnya industri yang berbasis sagu maupun sagu sebagai bahan pangan,” ujar Menteri Perindustrian.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud menjelaskan, Indonesia memiliki luas lahan sagu terbesar di dunia.

"Dari 6,5 juta ha lahan sagu di seluruh dunia, sebesar 5,5 juta ha berada di Indonesia dan lebih dari 94,55% persen terfokus di wilayah Papua (5,2 juta ha)," ujar Musdhalifah.

Jenis Sagu yang tumbuh di wilayah Papua pun menghasilkan “pati” yang lebih tinggi dibandingkan sagu yang tumbuh di daerah lain.

Baca Juga: Satu Tahun Pemerintahan, Inilah Pencapaian Kementerian Kelautan dan Perikanan RI

Akan tetapi, dari segi konsumsinya terhitung masih sangat rendah yaitu 0,4-0,5 kg/kapita/tahun. Sedangkan konsumsi beras cukup besar hingga 95 kg/kapita/tahun dan konsumsi tepung terigu meningkat tajam hingga 10-18 kg/kapita/tahun.

Dalam hal kontribusi sagu terhadap penyediaan lapangan pekerjaan, jumlah tenaga kerja atau petani sagu mencapai 286.007 KK.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa produk sagu Indonesia diminati oleh pasar global, sehingga perlu dikembangkan untuk meningkatkan daya saing produk, serta meningkatkan kontribusi ekspor sagu terhadap devisa Negara,” kata Musdhalifah.

Kegiatan PSN 2020 ini melibatkan Kementerian dan diikuti oleh 13 Provinsi penghasil sagu, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bangka Belitung, dan Aceh.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Romantis-Komedi Terbaik Asal Thailand, Bikin Gemas dan Tertawa

“Acara ini juga diharapkan dapat menggali potensi bisnis sagu Nusantara dan meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kepentingan dalam melakukan optimalisasi manfaat sagu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Musdhalifah.

Musdhalifa juga menegaskan, sagu sebagai pangan sehat perlu terus disosialisasikan dan dikembangkan melalui program pembangunan sagu yang dilakukan secara terpadu dari hulu ke hilir.

“Tentunya dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait dan terus digulirkan menjadi program berkelanjutan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh sagu, khususnya untuk mendukung ketahanan pangan dan energi,” ujar Musdhalifah.***

Editor: Elita Sitorini

Tags

Terkini

Terpopuler