Kemendikbud Kampanyekan Prokes 3M Covid-19 Menggunakan 77 Bahasa Daerah, Berikut Daftarnya

- 4 Desember 2020, 12:28 WIB
Kampanye prokes 3M Covid-19 secara virtual.
Kampanye prokes 3M Covid-19 secara virtual. /Tangkapan layar kanal youtube Setkab / Dok Setkab

PORTAL PROBOLINGGO – Menjadi bagian dari kampanye pencegahan covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi luncurkan pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan 3M, dengan menggunakan 77 bahasa daerah, secara virtual, pada hari Selasa, 1 Desember 2020 lalu.

Pedoman tersebut dibuat oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud bekerja sama dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, menuturkan bahwa kampanye pencegahan penyebaran COVID-19 harus mudah dipahami masyarakat.

“Saat ini ditengarai pesan-pesan yang disampaikan oleh pemerintah melalui kampanye pencegahan penyebaran COVID-19 masih perlu ditingkatkan agar semakin mudah dipahami oleh masyarakat,” ujar Nadiem dalam sambutannya saat peluncuran pedoman 3M menggunakan 77 bahasa daerah. Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman Setkab.

 Baca Juga: Jadwal Acara RCTI 4 Desember 2020, Jangan Lewatkan Kelanjutan Tayangan Sinetron Ikatan Cinta

Menurut Nadiem, ada tantangan besar, menyangkut kebahasaan terkait isi kampanye. Sehingga, strategi Kemendikbud adalah mengubah pesan-pesan itu ke dalam bahasa yang paling dekat dengan masyarakat, yaitu bahasa daerah.

“Bahasa daerah sebagai bahasa ibu adalah sarana yang dapat mendekatkan pesan secara lebih emosional kepada penuturnya,” ujarnya.

Mendikbud berharap dengan diterjemahkan ke dalam bahasa bahasa daerah, para pendengar tidak hanya merasa lebih dekat tapi juga memahami pesan pedoman tersebut. Serta dapat tergerak untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ke-77 bahasa daerah tersebut terdiri dari, Bahasa Aceh, Bahasa Gayo, Bahasa Melayu Bangka, Bahasa Bali, Bahasa Jawa Dialek Banten (Jawa Bebasan), Bahasa Sunda Dialek Banten, Bahasa Lembak, Bahasa Melayu Kota Bengkulu, Bahasa Rejang, dan Bahasa Serawai.

Halaman:

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x