Network
PORTAL PROBOLINGGO - Nahdlatul Ulama (NU) merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
NU lahir atas prakarsa sejumlah Kiai besar di tanah Jawa seperti KH. Hasyim Asyari dan KH. Wahab Chasbullah pada 31 Januari 1926 sebagai wadah ormas islam bercorak tradisional, moderat, dan berpaham Ahlussunnah wal Jamaah.
Seiring perkembangannya, ormas Nahdlatul Ulama atau yang secara harfiah berarti Kebangkitan Ulama tak hanya bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Baca Juga: BNPB Mencatat dalam 3 Minggu Pertama 2021, 154 Bencana Alam Terjadi di Indonesia
NU juga turut terlibat dalam agenda melawan penjajah Belanda dan sempat terjun ke ranah politik praktis dengan membentuk partai politik pada tahun 1952.
Akan tetapi, karena keterlibatan NU di ranah politik praktis memunculkan silang pendapat, melalui Muktamar NU ke-27 di Situbondo (1984), NU memutuskan untuk kembali ke khittah 1926.
Dengan kata lain, keputusan itu membuat NU tak lagi terlibat dalam ranah politik praktis secara langsung namun lebih kepada pembangunan masyarakat di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Baca Juga: HOAKS Kasdim Gresik Meninggal Usai Divaksin Covid 19, Ini Fakta Sebenarnya
Kembalinya NU ke khittah 1926 khususnya diprakarsai oleh KH. Achmad Shiddiq dan sejumlah intelektual muda NU seperti KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Gus Mus, Mahbub Djunaidi, dan lainnya.
Artikel Rekomendasi