PORTAL PROBOLINGGO - Gunung Merapi pada tanggal 20 Januari 2021 kembali mengeluarkan guguran awan panas sebanyak 8 kali sejauh 1.500 meter ke arah barat daya. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG), Hanik Humida.
"Awan panas guguran delapan kali dengan amplitudo maksimum 30 mm, durasi maksimum 192 detik," ujar Hanik dalam keterangan resminya di Yogyakarta sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari ANTARA NEWS.
Dia juga menuturkan bahwa berdasarkan periode pengamatan, seismogram mencatat guguran pertama keluar pada pukul 14.07 WIB dengan perkiraan jarak luncur sejauh 1.000 meter.
Baca Juga: Langkah Mudah Membuat 5 Pupuk Organik Terbaik untuk Tanaman Hias
Lalu awan panas kedua tercatat meluncur pada pukul 14.27 WIB. Awan panas tersebut meluncur sejauh 1.500 meter ke Kali Boyong.
Guguran awan panas terus terjadi hingga pukul 17.17 WIB dengan amplitudo sebesar 7 mm selama 72 detik.
Awan panas tersebut meluncur sejauh 1.200 meter ke arah barat daya. Itu adalah guguran awan panas dengan jarak luncur maksimum yang tercatat oleh seismogram.
Baca Juga: Joe Biden Resmi Dilantik Sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat
Seiring dengan semakin seringnya Gunung Merapi yang terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan guguran awan panas, BPPTKG menghimbau masyarakat di sekitar Merapi agar mewaspadai bahaya lahar. Terutama saat terjadi hujan.
Artikel Rekomendasi