Network
PORTAL PROBOLINGGO - Kasus kekerasan terhadap anak masih sering terjadi di Indonesia. Sehingga orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan serta melakukan upaya pencegahan.
Dilansir dari laman resmi KPAI, disebutkan bahwa di era pandemi, kekerasan seksual terhadap anak berpotensi meningkat. Belum optimalnya upaya pencegahan kejahatan terhadap anak menjadi salah satu pendorong kerentanan anak menjadi korban kejahatan seksual.
Selain itu, minimnya edukasi mengenai tentang pendidikan seks dan kekerasan seksual, menjadi penyebab banyaknya anak yang mudah menjadi korban.
Baca Juga: Sejarah Berdirinya NU: Istiharah KH Hasyim Hingga Datang Petunjuk 'Langit' dari Sang Guru
Berikut 4 cara agar anak terhindar dari kekerasan seksual yang sudah PORTAL PROBOLINGGO rangkum dari berbagai sumber.
1. Ajari tentang bagian tubuh
Orang tua dapat mengajari anak sejak dini untuk membedakan bagian tubuh yang aman dan tidak aman untuk disentuh. Jelaskan sentuhan tidak aman saat memegang bagian tubuh yang tertutup rapat.
Beri pemahaman bahwa ada sentuhan aman dan tidak aman. Jelaskan yang tidak aman yaitu sentuhan pada area pribadi mereka, yang tidak boleh disentuh maupun dilihat orang lain.
2. Pentingnya membangun jaringan sosial anak
Jaringan sosial perlu dibangun untuk menjaga keamanan anak-anak. Mulai dari keluarga inti hingga kerabat dekat seperti kakek dan nenek.
Pengawasan ketika anak-anak bermain menjadi hal penting agar dapat mengetahui dengan siapa saja dia berinteraksi.
3. Ajari tentang rahasia dan keterbukaan
Penting untuk mengajarkan anak tentang rahasia, mengenai informasi yang boleh disembunyikan dari orang tua, dan mana yang harus diceritakan meskipun diminta seseorang untuk merahasiakannya.
Anak perlu juga untuk diajarkan terbuka sejak dini. Hal ini agar anak dapat berbagai cerita dan mampu mengungkapkan perasannya. Sehingga anak berani cerita tentang apa yang dialami dalam kesehariannya.
4. Ajari larangan mengambil gambar dari bagian tubuh pribadi anak
Fokus lainnya bagi orang tua yakni memberikan pengetahuan pada anak tentang hak atas tubuh mereka terutama bagian pribadi. Hal itu karena kini kekerasan seksual terutama pada anak bisa terjadi juga di dunia maya, maka anak perlu diajarkan larangan mengambil foto bagian tubuh pribadi anak.***
Artikel Rekomendasi