PORTAL PROBOLINGGO - Sebelumnya sempat diberitakan bahwa Indonesia akan kedatangan vaksin Covid-19 baru yang dikenal dengan AstraZeneca.
Indonesia sendiri dikabarkan telah berhasil mengamankan 13,7-23 juta dosis vaksin tersebut, dengan pembagian kuartal I sebanyak 25-35 persen, dan kuartal II sebanyak 65-75 persen dari alokasi tahap awal.
Vaksin ini sendiri dikatakan mampu menangkal hingga beberapa varian baru virus corona, namun untuk mengetahui lebih detail vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford ini, PORTAL PROBOLINGGO telah merangkum beberapa fakta tentang vaksin ini.
Baca Juga: Ketemu Arya Permadi 'Abu Janda' dan Singgung Soal 'Islam Arogan', Gus Miftah Ceramahi 3 Hal Ini
1. Harga
Menurut berbagai sumber, harga vaksin AstraZeneca ini sekitar US$3-US$5.25 atau sekitar Rp 42 ribu-70 ribu per dosis, yang termasuk terjangkau apabila dibandingkan vaksin lain.
2. Penyimpanan
Jika dibandingkan dengan vaksin lain, vaksin AstraZeneca ini lebih mudah untuk disimpan karena hanya butuh suhu lemari es normal antara dua sampai delapan derajat Celcius, membuatnya ideal untuk program vaksinasi skala besar.
Sebagai perbandingan, vaksin Moderna perlu disimpan pada suhu -20 derajat Celsius, sedangkan produk Pfizer/BioNTech harus disimpan pada suhu -70 derajat Celsius.
Baca Juga: Ketemu Arya Permadi 'Abu Janda' dan Singgung Soal 'Islam Arogan', Gus Miftah Ceramahi 3 Hal Ini
3. Buatan Inggris
Vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan Inggris AstraZeneca dan bekerja sama dengan Universitas Oxford ini adalah yang kedua yang disetujui oleh Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) independen.
Vaksin Pfizer/BioNTech telah digunakan di Inggris sejak 8 Desember, dengan hampir 800.000 menerima dosis pertama mereka, menurut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Inggris sendiri telah memesan 100 juta dosis vaksin AstraZeneca, 40 juta di antaranya akan tersedia pada akhir Maret, dengan vaksinasi dijadwalkan dimulai pada 4 Januari.
AstraZeneca berharap dapat memproduksi sekitar tiga miliar dosis vaksinnya di seluruh dunia pada tahun 2021.
4. Simpanse
Vaksin ini dibuat dengan mengacu pada virus.
Virus yang dimaksud di sini adalah virus yang biasanya menginfeksi simpanse dan telah dimodifikasi dengan sebagian dari virus corona Covid-19 untuk mengaktifkan sistem kekebalan.
Begitu masuk ke dalam sel manusia, vaksin akan membantu merangsang produksi antibodi yang mengenali virus.
Menurut data yang diterbitkan oleh jurnal medis The Lancet pada 8 Desember, vaksin ini aman dan efektif dengan hanya satu dari 23.754 sukarelawan yang berpartisipasi dalam uji coba yang mengalami efek samping.
Ini adalah kasus kondisi neurologis langka myelitis transversal yang memaksa uji coba dihentikan sementara.
5. Efikasi
Laboratorium Inggris mengumumkan temuan sementara pada bulan November bahwa vaksinnya rata-rata 70% efektif.
Kemanjuran vaksin AstraZeneca adalah 90% untuk sukarelawan yang pertama kali menerima hanya setengah dosis dan kemudian dosis penuh satu bulan kemudian.
Tapi untuk sukarelawan lain yang mendapat dua dosis penuh dengan jarak satu bulan, kemanjurannya hanya 62%. Meski lebih rendah, vaksin Astrazeneca telah mencapai standar efikasi minimal vaksin Covid-19 yaitu 50 persen.
Baca Juga: Erick Thohir Sediakan Fasilitas ala Milenial di Kantor Kementerian BUMN, Bisa Nongkrong dan Ngegym
6. Pengadaan
Demi pemerataan akses negara miskin dan berkembang untuk memperoleh vaksin Covid-19, vaksin ini akan diedarkan secara gratis di Indonesia yang akan dikirim dalam dua tahap.
Namun sebelum dapat digunakan, vaksin AstraZeneca ini terlebih dahulu harus mendapat Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan POM.***
Artikel Rekomendasi