Nadiem juga mengatakan bahwa tenaga pendidikan menjadi prioritas vaksinasi Covid-19 agar peserta didik kembali sekolah dengan tatap muka.
Pemerintah Indonesia menargetkan vaksinasi Covid-19 pada 5 juta guru dan tenaga kependidikan. Hal ini diharapkan selesai hingga bulan Juni mendatang.
Meskipun demikian, pelaksanaan sekolah tatap muka akan tetap dibatasi dan mengikuti protokol Kesehatan.
Baca Juga: Saling Klaim Pulau di Laut Jepang, Hubungan Jepang dan Korea Selatan Makin Memanas
Menurut Nadiem, pelaksanaan sekolah tatap muka tidak mencapai 100 % kapasitas. Artinya tatap muka hanya dilaksanakan sedikitnya 2-3 kali dalam seminggu atau dengan sistem rotasi.
Prioritas utama vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik dimulai dari jenjang pendidikan yang paling muda. jadi, vaksinasi Covd-19 diprioritaskan pada guru jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kemudian Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Luar Biasa (SLB), lanjut ke tingkat sekolah menengah dan terakhir perguruan tinggi.
Nadiem menambahkan bahwa selama pandemi covid-19 berlangsung, peserta didik yang lebih muda lebih sulit melaksanakan sistem pembelajaran jarak jauh.
Seperti diketahui sejak pandemi Covid-19, sebanyak 68 juta peserta didik pada 646 ribu satuan pendidikan terpaksa harus belajar dari rumah untuk menekan angka penularan di Indonesia.***
Artikel Rekomendasi