Pekan Sagu Nusantara 2020, sebagai Salah Satu Cara Antisipasi Kemungkinan Menghadapi Krisis Pangan

- 22 Oktober 2020, 20:00 WIB
Kegiatan Pekan Sagu Nusantara 2020
Kegiatan Pekan Sagu Nusantara 2020 /ekon.go.id/

Agus menilai, memasukkan sagu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Artinya, Pemerintah memandang sagu sebagai bagian yang penting dan strategis bagi ketahanan pangan nasional terutama dalam menghadapi krisis pangan seperti yang diprediksi oleh FAO.

Saat ini posisi pangan di Indonesia masih tergantung pada ketersediaan beras. Akan tetapi dalam jangka waktu panjang, di masa yang akan datang nanti, kelangkaan pangan akan terjadi, apabila tidak dikembangkan pangan lain sebagai pasokan pangan nasional.

Presiden Joko Widodo juga telah mengingatkan bahwa pentingnya peningkatan produksi bahan pangan dalam negeri agar rantai pasokan tidak terganggu.

Agus mengatakan bahwa produk sagu juga diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat, penyerapan tenaga kerja, peningkatan potensi pajak, dan pendapatan asli daerah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Peringati Hari Santri, Puan Maharani Berharap Santri Dapat Menjadi Agen Perubahan

“Karenanya, Pemerintah berkomitmen untuk mengawal tumbuhnya industri yang berbasis sagu maupun sagu sebagai bahan pangan,” ujar Menteri Perindustrian.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud menjelaskan, Indonesia memiliki luas lahan sagu terbesar di dunia.

"Dari 6,5 juta ha lahan sagu di seluruh dunia, sebesar 5,5 juta ha berada di Indonesia dan lebih dari 94,55% persen terfokus di wilayah Papua (5,2 juta ha)," ujar Musdhalifah.

Jenis Sagu yang tumbuh di wilayah Papua pun menghasilkan “pati” yang lebih tinggi dibandingkan sagu yang tumbuh di daerah lain.

Baca Juga: Satu Tahun Pemerintahan, Inilah Pencapaian Kementerian Kelautan dan Perikanan RI

Halaman:

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x