Indonesia Berpotensi Menjadi Pusat Produsen Halal Dunia

- 25 Oktober 2020, 15:31 WIB
Acara Webinar Strategis Nasional bertajuk “Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia”.
Acara Webinar Strategis Nasional bertajuk “Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia”. /Setkab.go.id/
 


PORTAL PROBOLINGGO - Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan Indonesia menjadi pusat produsen halal. Seperti yang telah diketahui, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

Saat ini Indonesia telah mengisi 3,8 persen ekspor produk halal di pasar global. Oleh karena itu, pemerintah tengah berupaya agar menjadikan Indonesia sebagai produsen halal terbesar di dunia.

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan saat memberikan keterangannya dalam jumpa pers secara virtual, di Istana Wakil Presiden Jakarta, Sabtu, 24 Oktober 2020 kemarin, seperti dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari laman sekretariat kabinet. 
 

“Indonesia memiliki potensi besar sebagai produsen dan konsumen, karena itu kita ingin mendorong supaya Indonesia menjadi produsen halal besar dunia,” ujar  Ma’ruf Amin.

 Ma’ruf Amin juga menjelaskan bahwa untuk mencapai hal tersebut, pemerintah berupaya mengembangkan Kawasan Industri Halal (KIH) di beberapa daerah di Indonesia.

Pemerintah menyadari potensi Indonesia dapat ditingkatkan dengan pengembangan kawasan pariwisata serta pengembangan industri keuangan syariah.

“Kita akan kembangkan yaitu pusat-pusat industri halal dengan semua ekosistemnya. Salah satunya adalah Kawasan Industri Halal,” ujar Wapres.
 

Wapres juga mengungkapkan, saat ini terdapat dua kawasan yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Perindustrian yaitu Modern Cikande Industrial Estate di Cikande, Jawa Barat, dan SAFE n LOCK Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur.

“Sekarang sudah ada dua yang memperoleh izin dari Kementerian Perindustrian dan yang sudah dalam proses ada enam. Oleh karena itu, kita akan terus dorong,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Airlangga Hartarto menerangkan, kawasan industri halal akan terbuka untuk klaster makanan, minuman, fashion, farmasi dan kosmetik.
 
Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Teruel 2020 di Trans7, Bisa Nonton Gratis Secara Online

Airlangga mengungkapkan bahwa keberadaan di dalam satu lokasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk halal.

 “Dan tentu dengan adanya satu lokasi diharapkan terkait dengan sertifikasinya pun kehalalannya menjadi lebih mudah. Dan juga untuk berorientasi ekspor, kalau dia berasal dari kawasan halal tentu diharapkan bisa meningkat penjualannya,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan, terkait pengembangan KIH dibutuhkan insentif untuk dapat mendukung industri produk halal seperti tax holiday dan tax allowance. KIH dapat memperoleh insentif karena termasuk dalam area yang dikembangkan.
 
Baca Juga: Harga Sepeda Pasific MTB Cross Country Oktober 2020, Harga Mulai Rp2 Jutaan

“Kita juga akan memberikan dalam bentuk dukungan dari kepabeanan dan cukai. Karena biasanya dalam hal ini impor-impor bertebaran modal maupun bahan baku juga akan dapat pembebasan biaya masuk atas impor. Dan juga untuk pengembangan di kawasan industri untuk tujuan ekspor,” ujar Sri Mulyani.***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x