Antisipasi Munculnya Kluster Baru di Destinasi Wisata, Pemerintah Minta Daerah Wisata Siaga

- 28 Oktober 2020, 21:16 WIB
Prof.  Wiku saat mengimbau daerah wisata siaga penyebaran covid selama libur panjang maulid nabi
Prof. Wiku saat mengimbau daerah wisata siaga penyebaran covid selama libur panjang maulid nabi /Sekretariat kabinet/

 

PORTAL PROBOLINGGO - Selama libur panjang Maulid Nabi SAW, banyak masyarakat mulai merencanakan liburan ke wisata daerah maupun luar daerah. Hal ini membuat pemerintah mengimbau serta memperketat penerapan protokol kesehatan, guna mencegah penyebaran virus dan terbentuknya kluster baru.

Melalui Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Profesor Wiku Adisasmito, saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan COVID-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, pada hari Selasa, 27 Oktober 2020, meminta agar daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata di Indonesia diminta siap siaga.

"Kami mengingatkan besok (28 Oktober 2020) sampai akhir minggu ini adalah libur panjang. Untuk daerah-daerah destinasi wisata, kami mohon kesiapsiagaannya untuk mengantisipasi timbulnya klaster baru saat libur panjang," ujarnya.

Baca Juga: Megawati: Apa Sumbangsih Generasi Milenial? Masa Hanya Demo

Seperti pengalaman sebelumnya, libur panjang terbukti berdampak pada penambahan kasus positif di tingkat nasional. Hal ini dipicu karena terjadinya kerumunan di berbagai lokasi yang dikunjungi masyarakat selama masa liburan dan ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Profesor Wiku menjelaskan, bahwa masa liburan kerap digunakan masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata, maupun pulang kampung menemui sanak saudara. Terkait hal ini, Satgas Penanganan COVID-19 mengimbau masyarakat untuk tetap menjauhi daerah-daerah yang ramai dikunjungi saat liburan.

Pemerintah Daerah diminta membatasi tingkat kapasitas kunjungan di lokasi wisata, maksimal 50% dari total pengunjung.

Baca Juga: Sambut Momen Hari Sumpah Pemuda, Risma Minta Kebersamaan Pemuda Lawan Kemiskinan

Pemerintah Daerah juga dapat bekerja sama dengan pengelola wisata, optimalkan satuan tugas daerah dan fasilitas kesehatan yang ada, terutama tracing dan screening. Kemudian tingkatkan kapasitas dan fasilitas testing bagi masyarakat yang melakukan perjalanan.

Menurut Profesor Wiku, yang lebih penting adalah masyarakat diminta untuk menghabiskan waktu liburan di rumah saja. Tidak perlu keluar rumah tanpa ada kepentingan yang mendesak. Namun, apabila memang ada kepentingan mendesak, sangat disarankanmelakukan screening (pemeriksaan) COVID-19 sebelum berangkat dan sepulang bepergian.

"Tetaplah berkumpul bersama keluarga di rumah, serta lakukan kegiatan di lingkungan masing-masing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan)," pungkasnya.***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x