Hidupkan Kembali Pariwisata Sulut di Era New Normal, Kemenparekraf Cetuskan Gerakan BISA

- 11 Oktober 2020, 18:45 WIB
 Gunung Mahawu yang menjadi salah satu destinasi wisata di Sulut.
Gunung Mahawu yang menjadi salah satu destinasi wisata di Sulut. /gunung.id

“Penerapan protokol kesehatan harus menjadi budaya baru yang dijalankan oleh seluruh pihak untuk bangkit kembali dengan menciptakan peluang-peluang baru di era adaptasi kebiasaan baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Kurleni Ukar.

Direktur Pengendalian Kebijakan Strategis, Hassan Abud mengatakan bahwa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, suatu daerah akan berhasil mempertahankan status zona hijau yang secara langsung akan mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung.

Baca Juga: Cara Cek Nomor Smartfren Terbaru 2020, Terdapat Jumlah Pulsa dan Kuota Internet

Hassan juga menuturkan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan sejatinya perlu disadari dan menjadi komitmen bagi semua pihak baik pemerintah, pelaku pariwisata, dan masyarakata umum.

Selain protokol kesehatan, protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) juga menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI).

Dalam mendukung protokol CHSE, Kemenparekraf juga memberikan dukungan berupa pemberian sarana-sarana seperti alat semprot desinfektan, wastafel portabel, papan informasi COVID-19, cat tembok, cat kayu, cangkul, sapu, pengki, tempat sampah, dan lain-lain.***

 

Halaman:

Editor: Hari Setiawan

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x