Berwisata ke Bukittinggi? Jangan Lupa Kunjungi Jam Gadang, Berikut Fakta-Fakta Jam Gadang

- 29 Oktober 2020, 10:32 WIB
Jam Gadang
Jam Gadang /Arjeepers/Pixabay

Jam Gadang memiliki denah dasar seluas 13 x 4 meter. Bagian dalam menara jam setinggi 26 meter ini terdiri dari beberapa tingkat, dengan tingkat teratas merupakan tempat penyimpanan bandul. Bandul tersebut sempat patah hingga harus diganti akibat gempapada tahun 2007.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata di Probolinggo yang Layak Dikunjungi di Libur Panjang

3. Jam Didatangkan dari Belanda, Produksi Mesin Jam di Jerman

Terdapat 4 jam dengan diameter masing-masing 80 cm pada Jam Gadang. Jam tersebut didatangkan langsung dari Rotterdam,Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur dan digerakkan secara mekanik oleh mesin yang hanya dibuat 2 unit di dunia, yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London, Inggris.

Mesin jam dan permukaan jam terletak pada satu tingkat di bawah tingkat paling atas. Pada bagian lonceng tertera pabrik pembuat jam yaitu Vortmann Relinghausen. Vortman adalah nama belakang pembuat jam, Benhard Vortmann, sedangkan Recklinghausen adalah nama kota di Jerman yang merupakan tempat diproduksinya mesin jam pada tahun 1892.

Baca Juga: Kumpulan Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW yang Dapat Dijadikan Tugas Sekolah

5. Dibangun Tanpa Semen

Jam Gadang dibangun tanpa menggunakan besi peyangga dan adukan semen. Campurannya hanya kapur, putih telur, dan pasir putih.

6. Hadiah Ratu Belanda, Titik Nol Bukittinggi.

Jam Gadang selesai dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, Sekretaris atau ControleurFort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Bukittinggikota.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x