Gerakan Menanam Buku: Ide Unik Tukar Buku dengan Tanaman Hias

31 Maret 2021, 16:27 WIB
Launching Taman Baca bertajuk Gerakan Menanam Buku di Dusun Darungan, Lembengan.* /Haryo Pamungkas/PORTAL PROBOLINGGO

PORTAL PROBOLINGGO - Suasana halaman rumah Endang di Dusun Darungan, Lembengan, Ledokombo, Jember pagi kemarin, Selasa, 30 Maret 2021 mendadak riuh.

Sedari pagi orang-orang sudah tampak hilir-mudik menyiapkan segala keperluan.

Sekitar pukul 08:00 WIB, anak-anak, wali murid, dan tamu undangan berbondong-bondong datang untuk mengikuti serangkaian kegiatan Launching Taman Baca Imaji Academy bertajuk 'Gerakan Menanam Buku: Menebar Inspirasi, Menumbuhkan Mimpi'.

Kegiatan ini diselenggarakan atas kolaborasi Imaji Sociopreneur, Yayasan Mimpi Indonesia, dan para guru PAUD yang tergabung dalam 'Kawan Belajar' di Imaji Academy Lembengan.

Baca Juga: Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Ditemukan, Menhub : Ini akan Segera Diserahkan ke KNKT

Meski sempat terhenti sebentar karena hujan, acara tetap berlangsung meriah. Terlebih, ketika anak-anak PAUD dan SD unjuk kreasi menampilkan dongeng boneka tangan dan drama bertajuk 'Jaranan Cilik Lembengan'.

"Ini merupakan komitmen Yayasan kami untuk ikut berkontribusi di sektor pendidikan. Utamanya untuk menanamkan minat membaca sejak dini," tutur Sonia, Ketua Yayasan Mimpi Indonesia kepada PORTAL PROBOLINGGO.

Lebih lanjut, Soni, sapaan akrabnya, juga menyinggung tantangan berat menumbuhkan minat baca anak di era internet.

Baca Juga: Tidak Bermain di Olimpiade Tokyo, Kylian Mbappe: Saya Sedang Merenung

Menurutnya, ada indikasi anak-anak lebih senang menghabiskan waktu bermain game online ketimbang belajar atau membaca buku.

"Karena pandemi juga, anak-anak jadi punya banyak waktu luang, dan itu lebih sering dihabiskan dengan bermain game online. Kami ingin mengenalkan bahwa membaca buku tak kalah seru dengan bermain game," tambahnya.

Senada dengan Soni, Musta'anul Khusni, Direktur Imaji Sociopreneur, turut menyoroti ketimpangan akses buku di wilayah kota dan desa.

Baca Juga: Kisruh Partai Demokrat, Menkum HAM Yasonna Laoly Ungkap Pemerintah Resmi Tolak Kepengurusan Kubu Moeldoko

Menurutnya distribusi bahan bacaan gratis selama ini tak sampai menyentuh wilayah-wilayah desa. Padahal, semua anak memiliki hak sama untuk mendapatkan akses ke bahan bacaan gratis.

"Kami ingin membuka kesempatan kepada anak-anak dan masyarakat desa agar turut mendapat akses buku gratis melalui Taman Baca," ujarnya.

Terkait pemilihan tema 'Menanam Buku', menurut pemuda yang akrab disapa Anul ini, memiliki filosofi tersendiri. Yakni, untuk mengusung konsep saling berbagi antara anak-anak kepada donatur buku dan sebaliknya.

Baca Juga: Densus 88 Berhasil Tangkap 94 Terduga Teroris Selama Tiga Bulan Terakhir, Ini Rinciannya

"Dengan begitu tercipta konsep saling berbagi dan komunikasi dua arah. Anak-anak memberikan bibit tanaman hias yang mereka tanam dan para donatur menukarnya dengan buku untuk Taman Baca," terangnya.

Ke depan, menurutnya, ada rencana untuk membuat kegiatan serupa di desa-desa lain.

"Kendala terbesar kami untuk saat ini adalah koleksi buku. Namun, tak menutup kemungkinan kegiatan Menanam Buku ini akan kami lakukan secara rutin di desa-desa lain," ujarnya.

Baca Juga: Suka Main Game? 4 Jurusan Kuliah Ini Cocok untuk Para Gamers dan Penyuka Game, Salah Satunya Jurusan E-Sports

Anul pun turut mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan Menanam Buku di Lembengan.

"Baik pemerintah desa Lembengan, kawan belajar, komunitas, dan seluruh intansi dan individu yang turut berkontribusi dalam kegiatan Menanam Buku," katanya. ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Tags

Terkini

Terpopuler