Mengenal Museum Sumpah Pemuda, Saksi Bisu Sejarah Indonesia

28 Oktober 2020, 15:35 WIB
Diorama suasana Kongres Pemuda II pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya, Jakarta. /ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/kye/16

PORTAL PROBOLINGGO - Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober merupakan salah satu momentum sejarah penting.

Sumpah Pemuda tak hanya meninggalkan sepenggal ikrar pemuda yang mengaku bertanah air, berbangsa, dan berbahasa satu yaitu Indonesia.

Lebih dari itu, Sumpah Pemuda juga meninggalkan saksi bisu yaitu sebuah gedung di Jalan Kramat Raya, Jakarta bernama Museum Sumpah Pemuda.

Baca Juga: Download Logo Hari Sumpah Pemuda Tahun 2020 Disini, dari Format JPG hingga PNG

Dikutip beberapa sumber, Museum Sumpah Pemuda melalui perjalanan cukup panjang hingga menjadi sebuah museum seperti sekarang.

Awalnya, Museum Sumpah Pemuda merupakan sebuah rumah tinggal yang didirikan di awal abad 20 oleh seorang warga keturuan Tionghoa bernama Sie Kong Liang.

Pada tahun 1908, gedung tersebut disewa oleh para pelajar Stovia (School Tot Opleiding Van Indlansche Artsen) dan RS (Rechtsschool) untuk dijadikan tempat belajar sekaligus tempat tinggal.

Baca Juga: Kumpulan Teks Pidato Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H

Peran gedung ini dalam menjadi saksi sejarah adalah pada tahun 1928.
Pada tanggal 27-28 Oktober 1928, gedung yang kemudian dinamai Gedung Kramat 106 itu menjadi tempat berlangsungnya Kongres Pemuda II yang kemudian melahirkan Sumpah Pemuda.

Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, gedung ini mulai tahun 1930 hingga sebelum tahun 1970 beberapa kali mengalami alih fungsi mulai dari kembali menjadi rumah tinggal, menjadi hotel, toko bunga, hingga perkantoran.

Sepanjang beralih fungsi, salah satu anggota Kongres Pemuda, Prof. Dr. Soenario kemudian berpikir bahwa selagi gedung itu masih ada, maka nilai-nilai sejarah di dalamnya harus diturunkan dan dikenal oleh para generasi muda.

Baca Juga: Pemilik SIM C Dikabarkan Akan Dapatkan BLT Rp900 Ribu dari Pemerintah, Cek Faktanya Disini!

Beliau pun kemudian pada tanggal 15 Oktober 1968 mengirim surat untuk Ali Sadikin, Gubernur Jakarta saat itu agar Gedung Kramat 106 lebih diperhatikan dan dibina supaya nilai sejarah di dalamnya tidak hioang begitu saja.

Akhirnya, pada tanggal 10 Januari 1972, melalui SK Gubernur No. cb.11/1/12/72 jo Monumenten Ordonantie Staatsblad No. 238 tahun 1931, Gubernur DKI Jakarta menetapkan Gedung Kramat 106 sebagai benda cagar budaya.

Setelah SK tersebut keluar, pada tanggal 3 April 1973, Gedung Kramat 106 dipugar oleh Gubernur Jakarta dan dijadikan museum dengan nama Gedung Sumpah Pemuda.Baca Juga: Kumpulan Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW yang Dapat Dijadikan Tugas Sekolah

Peresmian gedung tersebut dilakukan oleh Ali Sadikin selaku Gubernur Jakarta pada 20 Mei 1973 dan diresmikan kembali pada 20 Mei 1974 oleh Presiden Soeharto.

Tanggal 16 Agustus 1979 Gedung Sumpah Pemuda diserahkan Pemda DKI Jakarta kepada Pemerintah Pusat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian pengelolaannya diserahkan pada Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan Olah Raga saat itu.

Sebagai tanda penyerahan pengelolaan gedung dari Pemda DKI Jakarta kepada Departemen P dan K, Pembukaan selubung papan nama Gedung Sumpah Pemuda dilakukan tanggal 28 Oktober 1980 diadakan oleh Dra. Jos Masdani atas permintaan Menteri Muda Urusan Pemuda Mayor TNI AU dr. Abdul Gafur.

Baca Juga: Puisi Sumpah Pemuda Singkat dan Pendek Cocok Untuk Anak SD

Penggantian nama Gedung Sumpah Pemuda menjadi Museum Sumpah Pemuda dilakukan pada tanggal 7 Februari 1983 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 029/O/1983.

SK Menteri tersbut berisi pernyataan bahwa Gedung Sumpah Pemuda dijadikan UPT dilingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan nama Museum Sumpah Pemuda.

Mulai awal tahun 2012 hingga saat ini, Museum Sumpah Pemuda dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jendral Kebudayaan.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Tags

Terkini

Terpopuler