Ingin Investasi Saham? Berikut 7 Tips Agar Aman dan Untung Ketika Berinvestasi, Nomor 4 Sering Diabaikan

- 29 April 2021, 11:49 WIB
Ilustrasi investasi saham.
Ilustrasi investasi saham. /Pixabay/Tumisu

 

PORTAL PROBOLINGGO - Belakangan ini, saham menjadi salah satu jenis investasi yang banyak diminati orang.

Keuntungan yang besar dibadning jenis iventasti lainnya, serta bisa jadi persediaan finansial di masa depan menjadi alasan mengapa orang memilih investasi satu ini.

Meski demikian, sesuatu yang bernilai tinggi tentu memiliki risiko kegagalan yang besar, dan hal ini juga yang terjadi pada investasi saham.

Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan, pemahaman, serta strategi yang baik agar sukses berinvestasi saham.

Baca Juga: Covid-19 di India Melonjak, Amerika Serikat Kirim Bantauan Alat Kesehatan

Sehubungan dengan itu, berikut PORTAL PROBOLINGGO sajikan beberapa tips yang bisa dilakukan saat berinvestasi saham agar untung dan aman dikutip dari KABAR LUMAJANG dalam artikel "7 Tips Aman dan Untung Investasi Saham bagi Pemula, Salah Satunya Adalah Beli Saat Harga Turun":

1. Pahami investasi saham

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi saham, tentu hal yang paling penting adalah mengetahui detail soal investasi jenis ini. Secara dasar, saham adalah berinvestasi dalam suatu perusahaan atau bisnis.

Saham bisa dibilang merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Dengan membeli saham, maka secara tidak langsung menjadi pemilik atau pemegang saham dari perusahaan tersebut

Semakin besar saham yang dimiliki, maka semakin penting pendapat kamu dalam memberikan keputusan di perusahaan tersebut.

Baca Juga: 7 Cara Agar ASI Tetap Lancar Meski Ibu Menyusui Tengah Puasa

Baca Juga: Surah Ar Rahman ayat 1-15 Arab, Latin, dan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Bagi seorang pemula, selain pengetahuan dasar, perlu juga untuk selalu mempelajari strategi dalam permainan ini agar dapat mendapatkan keuntungan yang tinggi.

2. Mencari informasi yang valid

Seorang pemain saham harus teliti dan jeli dalam mencari informasi tentang saham perusahaan yang akan dibeli maupun yang dijual.

Jangan hanya mengandalkan omongan orang lain yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, dan usahakan selalu cek website valid seperti Bursa Efek Indonesia (IDX) dan yang lainnya.

Dalam daftar saham yang dikeluarkan IDX adalah ukuran statistik perubahan gerak harga dari kumpulan saham berdasarkan kriteria tertentu.

Bagi pemula yang bingung, pembelian pertama dapat dilakukan pada saham yang tergabung di indeks LQ45 atau IDX30 pada IDX atau BEI.

Baca Juga: Surah Asy Syarh Ayat 1-8 Arab, Latin dan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Baca Juga: Lirik Lagu Gambang Suling, Beserta Artinya dalam Bahasa Indonesia

Biasanya, saham-saham dalam daftar tersebut memiliki likuiditas yang tinggi dan merupakan saham dari perusahaan dengan latar belakang yang bagus. Saham dari perusahaan terbaik bisa disebut dengan saham Blue-chip, seperti contohnya Bank BCA, Unilever Indonesia, dan Bank BRI.

3. Pilih sekuritas dengan biaya yang kecil

Sebagai investor pemula, perlu membuka rekening efek yang difasilitasi oleh perusahaan sekuritas.

Setelah rekening ini telah dibuat, investor perlu top-up sejumlah uang ke rekening efek tersebut.

Uang dari rekening efek itulah yang nantinya berfungsi sebagai e-money untuk membeli saham. Biasanya biaya sekuritas menetapkan 0,19% untuk pembelian dan 0,29% untuk penjualan.

Baca Juga: Apa Pengertian Gerhana Bulan? Berikut Penjelasan, Jenis dan Jadwalnya di Tahun 2021

Namun, ada juga yang menetapkan 0,15% pembelian dan 0,20% untuk penjualan. Bila menginginkan keuntungan yang besar, maka pilihlah perusahaan dengan sekuritas yang paling murah.

4. Menggunakan dana dengan bijak

Dalam dunia saham, ada beberapa saham yang dijual dengan harga Rp 50 perak per lembarnya dan seseorang bisa membeli dengan satuan lot, di mana satu lot terdiri dari 100 lembar saham.

Jika telah membeli satu lot saham dengan harga perlembar Rp 50, artinya Anda cukup membayar Rp 5.000 dan bisa dikatakan telah berhasil memiliki saham sendiri.

Namun di sini sangat diperlukan kebijaksaan dalam mengeluarkan modal. Bila ingin mendapat keuntungan lebih, maka perlu membeli dengan harga yang mahal juga. Tapi ingat, resikonya juga akan tinggi.

Baca Juga: Memasuki Pertengahan Bulan Puasa, Mudik Dilarang Pemerintah, Doni Monardo: Demi Keselamatan Bangsa

Sebaiknya, investor pemula perlu memulai membeli saham dengan harga yang kecil atau sesuai kemampuan.

5. Beli saat harga turun

Banyak dari investor pemula mengira bahwa harga saham sedang turun, maka perlu dihindari untuk membelinya. Pemahaman tersebut tidaklah salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar.

Ada beberapa kasus di dunia saham ketika harganya turun pada waktu tertentu dan kemudian akan kembali naik menjadi normal atau bahkan lebih tinggi. Bila membeli dengan metode ini, maka seseorang bisa dapat keuntungan yang maksimal.

Tapi ingat, jangan selalu menggunakan metode ini. Oleh karena itu perlu memahami profil perusahaan yang akan dibeli sahamnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Terjemahan Terbaik Yang Wajib di Baca Sepanjang Masa

Baca Juga: Mengenal Seniman Tari Bagong Kussudiarjo dan Judul Karya Tari Ciptaannya, Salah Satu Muridnya Adalah Soimah

6. Pantau pergerakan ekonomi

Seorang investor perlu memantau pergerakan ekonomi dalam dan luar negeri. Dengan mengetahui pasar saham, maka seseorang bisa memprediksi pergerakan saham yang dimiliki.

Jika kondisi pasar sedang normal, maka Anda bisa berinvestasi saham yang baru. Sebaliknya, jika kondisi pasar sedang memburuk, perlu menahan diri untuk membelinya.

Dalam hal ini, pasar saham menjadi faktor penting untuk mengetahui naik turunnya grafik saham.

Baca Juga: Kumpulan Puisi Tentang Guru Karya Penyair Legenda Chairil Anwar, Cocok untuk Memperingati Hari Guru

7. Pilih investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang lebih aman dan menguntungkan. Dengan jenis investasi ini maka keuangan akan stabil dan keuntungan akan dipanen dalam waktu 10 hingga 15 tahun kemudian.

Investasi jangka panjang memang memerlukan kesabaran, tapi tidak ada ruginya dicoba.

Misalnya, dengan menanam saham Rp 5 juta, maka 10 tahun kemudian perushaan tersebut memiliki bisnis yang semakin maju, maka kamu bisa meraup untung sebanyak Rp 50 juta hingga Rp 100 juta.*** (Amalia D/KABAR LUMAJANG)

Editor: Dharmawan Ashada

Sumber: Kabar Lumajang


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x