Berbicara Lebih Berisiko Menularkan Virus Corona Dibanding Batuk, Begini Penjelasannya

31 Januari 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi mengobrol. /Pexels.com/mentatdgt

PORTAL PROBOLINGGO - Memakai masker merupakan upaya yang efektif untuk melindungi area mulut dan hidung dari paparan virus penyebab Covid-19.

Tidak memakai masker saat berada di luar rumah atau saat berinteraksi dengan orang lain sangat berisiko terinfeksi Covid-19. Pasalnya, Covid-19 bisa menular melalui bicara atau batuk.

Terkait hal ini, sebuah studi terbaru menemukan bahwa berbicara dapat menyebabkan lebih banyak penularan Covid-19 dibandingkan batuk, apalagi di ruangan dengan ventilasi yang buruk.

Baca Juga: Cara Menyilangkan Tanaman Hias Keladi agar Mendapat Varian Baru yang Unik

Terlebih lagi, para peneliti mengatakan, virus corona dapat menyebar dalam jarak dua meter hanya dalam hitungan detik, sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari PORTAL JEMBER dalam artikel "Studi Terbaru: Berbicara Bisa Lebih Menularkan Covid-19 Dibanding Batuk".

Temuan ini menunjukkan bahwa menjaga jarak saja tidak cukup untuk mencegah penularan Covid-19. Memakai masker wajah dan ventilasi yang baik juga sangat penting untuk meminimalisasi penyebaran virus.

Pada bulan Oktober 2020 lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) secara resmi menyatakan bahwa Sars-CoV-2 dapat menyebar melalui “transimisi udara” atau partikel tetesan kecil yang tertinggal di udara, khusunya di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk.

Baca Juga: 5 Minuman yang Bisa Atasi Masalah Asam Lambung, Enak dan Mudah Didapat

Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada Selasa, 19 Januari 2021, di Jurnal Proceedings of the Royal Society, para peneliti menggunakan model matematika untuk memeriksa bagaimana Covid-19 menyebar di dalam ruangan.

Analisis tersebut mempertimbangkan faktor ukuran ruangan, jumlah orang dalam ruangan, kualitas ventilasi ruangan, dan apakah orang-orang di dalam ruangan memakai masker.

Studi ini menemukan, ketika dua orang berada di ruangan yang berventilasi buruk dan tidak memakai masker, berbicara dalam waktu lama lebih mungkin menyebarkan virus daripada batuk singkat.

Baca Juga: Makan Telur Disebut Bisa Menaikkan Kadar Asam Urat dalam Tubuh, Begini Faktanya

Hal ini disebabkan karena ketika berbicara, ada tetesan kecil yang menggantung di udara, menyebar, dan menumpuk di area yang tidak memiliki ventilasi yang baik.

Di sisi lain, batuk menghasilkan tetesan yang lebih besar yang dengan cepat jatuh ke lantai dan mengendap di permukaan.

Dalam sebuah model skenario, peneliti mengatakan, setelah batuk singkat, jumlah partikel infeksius di udara akan turun dengan cepat, yakni setelah satu sampai tujuh menit.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Ikan Cupang Sehat dan Berkualitas, Jeli Kenali Tanda Berikut Sebelum Beli

Sebaliknya, setelah berbicara setidaknya dalam waktu 30 detik, jumlah partikel infeksius akan turun ke tingkat yang sama dalam waktu 30 menit dan sejumlah besar partikel masih tersuspensi setelah satu jam.

Dengan kata lain, satu dosis partikel virus yang menyebabkan infeksi akan bertahan di udara lebih lama setelah berbicara daripada batuk.

Baca Juga: Selain Kue Keranjang, Ini 4 Ide Parcel Imlek Menarik yang Bisa Jadi Pilihan

Namun, memakai masker mampu mengurangi risiko paparan infeksi virus corona karena masker menyaring beberapa tetesan dan memperlambat meomentum partikel yang dihembuskan.*** (Lulu Lukyani/PORTAL JEMBER)

Editor: Lulu Lukyani

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler