10 Dampak dari Kurang Tidur Malam, Bisa Picu Obesitas hingga Kesuburan Terganggu

22 Februari 2021, 08:33 WIB
Ilustrasi tidur. /Pixabay/tmeier1964

PORTAL PROBOLINGGO - Tidur merupakan salah satu hal yang penting untuk tubuh. Dengan tidur yang cukup akan membuat tubuh terasa segar dan stamina tubuh yang lelah kembali semangat dan membuat otak kembali segar.

Manusia dianjurkan untuk tidur selama 7-8 jam setiap harinya untuk untuk mengistirahatkan tubuh dan memperbaiki jaringan serta produksi hormon-hormon yang penting bagi kesehatan.

Apabila kurang tidur akan menyebabkan bahaya bagi tubuh. Dilansir dari berbagai sumber, berikut 10 Dampak dari kurang tidur yang sangat berbahaya bagi tubuh :

Baca Juga: ARMY Harus Bangga! BTS Jadi Musisi Terpopuler di Twitter Sepanjang 2020

1. Mengalami depresi atau gangguan kecemasan

Kurangnya tidur secara signifikan dapat meningkatkan gejala depresi. Hal ini diketahui melalui sebuah jajak pendapat terhadap penderita gangguan kecemasan atau depresi di mana mereka memiliki jam tidur kurang dari 6 jam di malam hari.

Tak hanya itu, orang yang mengalami insomnia juga sering dikaitkan depresi. Kondisi ini saling berkaitan satu sama lain di mana depresi bisa menyebabkan gangguan tidur (insomnia).

Demikian pula sebaliknya di mana gejala depresi itu sendiri juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memiliki kualitas tidur yang baik.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin 22 Februari 2021, Terungkap Lakukan Kejahatan, Nino Akan Ceraikan Elsa?

2. Obesitas

Bahaya pertama bagi Anda yang sering membiasakan diri kurang tidur adalah obesitas atau kelebihan berat badan.

Hal ini cukup logis, karena semakin banyak waktu Anda terbangun, semakin besar pula kesempatan untuk memakan sesuatu.

Kekurangan tidur juga menyebabkan badan terlalu lelah untuk berolahraga ketika terbangun, sehingga seseorang akan lebih jarang berolahraga untuk menghilangkan lemak-lemak yang menyebabkan obesitas.

Selain itu, saat kekurangan tidur, hormon yang mengatur nafsu makan pun menjadi terganggu sehingga Anda akan terus-menerus merasa lapar.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia, Ini Link Pendaftaran dan Caranya

Menurut sebuah penelitian oleh Harvard University, wanita yang tidur kurang dari 5 jam per hari memiliki risiko 15% lebih tinggi untuk mengalami obesitas, daripada yang tidur cukup selama 7 jam per hari.

Mereka yang kurang tidur juga berisiko menambah berat badan hingga 13 kg selama dilangsungkannya penelitian.

3. Mudah Marah atau Emosi Tidak Stabil

Kurang tidur memang bisa membuat otak mengalami penurunan fungsi. Namun salah satu efek yang kurang menyenangkan dari terganggunya fungsi otak adalah menjadi lebih mudah marah dan emosi yang tidak stabil.

Bahkan, kondisi ini akan membuat gangguan untuk hubungan sosial terutama untuk remaja dan orang dewasa. Karena tekanan emosi yang tidak stabil maka bisa membuat suasana hati menjadi tidak menyenangkan.

Baca Juga: 5 Bahan Alami untuk Bersihkan Noda dan Kerak di Kompor, Dijamin Kinclong!

4. Penyakit Jantung

Sistem jantung pada dasarnya bisa bekerja dengan baik sesuai dengan kondisi tubuh. Jika Anda sama sekali tidak memiliki kelainan jantung atau gejala penyakit jantung, maka kebiasaan kurang tidur bisa menyebabkan masalah jantung.

Hal ini disebabkan karena sistem pembuluh darah dan kekuatan jantung saat memompa darah tidak bisa berjalan dengan baik.

Beberapa gangguan yang paling sering terjadi adalah seperti serangan jantung, gagal jantung, detak jantung yang terlalu cepat dan denyut jantung yang tidak teratur.

Kondisi jantung yang kurang baik juga bisa meningkatkan resiko penyakit lain. Jadi tidur cukup akan mengurangi resiko masalah kesehatan pada jantung.

Baca Juga: Doa Agar Mudah Menghafal (Memperkuat Ingatan) Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahnya

5. Risiko stroke

Salah satu penyakit berbahaya akibat kurang tidur adalah stroke di mana sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang terbiasa tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki risiko empat kali lebih besar terserang stroke.

6. Risiko diabetes

Sebuah penelitian menunjukkan hubungan antara efek kurang tidur dengan resistensi insulin yang merupakan tanda terjadinya diabetes.

Penelitian tersebut menemukan bahwa waktu tidur yang singkat memiliki resistensi insulin yang lebih tinggi, yang berarti tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif.

Oleh karena itu diambil kesimpulan bahwa salah satu akibat kurang tidur adalah meningkatnya risiko terkena penyakit diabetes (kencing manis).

Baca Juga: Daftar 10 Sekolah Kedinasan di Indonesia Lengkap dengan Jurusan dan Alamatnya, Ada STAN hingga Akpol

7. Berkurangnya Daya Ingat

Pada saat manusia tertidur, terjadi pemindahan memori dari bagian otak bernama hippocampus menuju prefrontal cortex, yang menyimpan memori jangka panjang.

Sebaliknya, jika kurang tidur, seseorang memiliki waktu transfer memori jangka panjang yang lebih singkat, sehingga memori tidak secara sempurna dipindahkan menuju prefrontal cortex. Jika hal ini terjadi, Anda akan kesulitan mengingat nama orang juga menjadi lebih sering lupa.

Seperti yang telah diteliti oleh University of California, orang dewasa biasanya memiliki kualitas tidur 75% lebih rendah dibandingkan dengan yang lebih muda, yang akhirnya menyebabkan kemampuan daya ingat berkurang hingga 55% lebih buruk.

8. Risiko kanker

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa orang yang kurang tidur memiliki risiko penyakit kanker yang lebih tinggi. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa para penderita kanker kolorektal (kanker usus) memiliki rata-rata waktu tidur malam kurang dari 6 jam.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire Terbaru 22 Februari 2021 Plus Alternatif, Buruan Klaim Sebelum Habis!

Selain itu, menurut National sleep foundation, kurang tidur dapat mengakibatkan peningkatan kanker payudara sebesar 30 persen pada wanita dan kanker prostat pada laki-laki.

Akibat kurang tidur lainnya pada penyakit kanker, yaitu meningkatnya angka kekambuhan pada pasien kanker payudara.

Oleh karena itu, memiliki waktu tidur yang cukup sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko dan kekambuhan penyakit kanker di kemudian hari.

9. Resiko Pikun

Saat kita tidur sebenarnya otak tetap bekerja untuk mendapatkan energi yang baik. Sistem dalam otak akan bekerja untuk mengingat memori sebelumnya, menyimpan berbagai ingatan dan merangsang stimulasi otak yang baik.

Namun jika tidur tidak cukup maka otak tidak bisa melakukan fungsi ini. Akibatnya maka ingatan akan melemah dan kemampuan kognitif lain juga ikut terpengaruh.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Senin 22 Februari 2021, Curigai Sebagai Pelaku Pembunuhan Roy, Angga dan Al Selidiki Elsa

Resiko pikun paling sering terjadi dengan ditandai seperti sering lupa dan sulit untuk konsentrasi.

10. Kesuburan Terganggu

Untuk pasangan yang tengah menanti kehadiran buah hati namun tak kunjung tiba, mungkin hal tersebut merupakan akibat kurang tidur yang dapat menurunkan kesuburan.

Saat tertidur, banyak fungsi-fungsi tubuh yang tetap aktif, seperti sistem endokrin, yang mengatur kesuburan dengan memicu ovulasi pada wanita dan produksi sperma pada pria.

Kekurangan tidur dapat menyebabkan kurangnya hormon leptin, prolaktin, estrogen, progesterone, LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle stimulating hormone) yang sangat penting bagi kesuburan. Leptin, contohnya, hanya diproduksi saat manusia tertidur pada tengah malam hingga pukul 4 pagi. ***

Editor: Hari Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler