Berbicara Lebih Berisiko Menularkan Virus Corona Dibanding Batuk, Begini Penjelasannya

- 31 Januari 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi mengobrol.
Ilustrasi mengobrol. /Pexels.com/mentatdgt

Analisis tersebut mempertimbangkan faktor ukuran ruangan, jumlah orang dalam ruangan, kualitas ventilasi ruangan, dan apakah orang-orang di dalam ruangan memakai masker.

Studi ini menemukan, ketika dua orang berada di ruangan yang berventilasi buruk dan tidak memakai masker, berbicara dalam waktu lama lebih mungkin menyebarkan virus daripada batuk singkat.

Baca Juga: Makan Telur Disebut Bisa Menaikkan Kadar Asam Urat dalam Tubuh, Begini Faktanya

Hal ini disebabkan karena ketika berbicara, ada tetesan kecil yang menggantung di udara, menyebar, dan menumpuk di area yang tidak memiliki ventilasi yang baik.

Di sisi lain, batuk menghasilkan tetesan yang lebih besar yang dengan cepat jatuh ke lantai dan mengendap di permukaan.

Dalam sebuah model skenario, peneliti mengatakan, setelah batuk singkat, jumlah partikel infeksius di udara akan turun dengan cepat, yakni setelah satu sampai tujuh menit.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Ikan Cupang Sehat dan Berkualitas, Jeli Kenali Tanda Berikut Sebelum Beli

Sebaliknya, setelah berbicara setidaknya dalam waktu 30 detik, jumlah partikel infeksius akan turun ke tingkat yang sama dalam waktu 30 menit dan sejumlah besar partikel masih tersuspensi setelah satu jam.

Dengan kata lain, satu dosis partikel virus yang menyebabkan infeksi akan bertahan di udara lebih lama setelah berbicara daripada batuk.

Baca Juga: Selain Kue Keranjang, Ini 4 Ide Parcel Imlek Menarik yang Bisa Jadi Pilihan

Halaman:

Editor: Lulu Lukyani

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini