Studi itu menyebutkan, meski secara medis semua pria yang pernah terjangkit virus corona tersebut masih subur, konsentrasi sperma mereka berkurang hingga 516 persen dan mobilitasnya turun sampai 209 persen.
Reduksi mobilitas dan konsentrasi sperma ini, serta perubahan bentuk signifikan dapat menyebabkan keadaan yang disebut oligoasthenoteratozoospermia (OAT), salah satu penyebab umum dalam rendahnya kesuburan pria.
Baca Juga: Profil KH Hasyim Asyari, Sosok Karismatik Pendiri Nahdlatul Ulama
Meskipun hasil penelitian ini menimbulkan kekhawatiran, peneliti lain mengatakan mereka akan melakukan riset lebih dalam dan membutuhkan waktu lebih lama untuk meneliti efek virus corona terhadap kesuburan pria. ***
Artikel Rekomendasi