Tak Hanya karena Covid-19, Inilah 5 Penyebab Hilangnya Indra Perasa dan Penciuman secara Tiba-Tiba

- 17 Februari 2021, 23:44 WIB
Illustrasi menurunnya indra pengecap.
Illustrasi menurunnya indra pengecap. /pexels.com/ TeoLazarev

PORTAL PROBOLINGGO - Apakah kamu tidak bisa merasakan makanan favorit? Apakah makanan akan terasa hambar jika kamu cicipi? Tunggu dulu, belum tentu kamu terinfeksi covid-19.

Kehilangan kemampuan indera pengecap atau anosmia tak hanya terjadi akibat Covid-19. Ada beberapa penyebab lain yang mengurangi kemampuan indera pengecap dan penciuman.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Livestrong, Para ahli kesehatan telah menyebutkan bahwa kehilangan kemampuan mencium atau mengecap jadi salah satu gejala Covid-19. Jika gejala ini muncul disertai demam, batuk, nyeri tubuh, sakit kepala, pilek, muntah, dan diare, maka seseorang diminta untuk segera memeriksakan diri.

Baca Juga: Sempat Ditutup karena Pandemi Corona, Disneyland Hong Kong Akan Kembali Dibuka

"Pasien kehilangan indera penciuman selama 3-7 hari tetapi ada yang kehilangan indera penciuman lebih lama. Ketika kemampuan ini kembali, beberapa menyadari ada perubahan penciuman dan perasa yang menetap," ujar Anthony Del Signore, direktur rinologi dan operasi dasar tengkorak endoskopi di Mount Sinai Union Square, mengutip dari Livestrong.

Namun, kehilangan kemampuan indera pengecap tak selalu terjadi akibat Covid-19. Ada beberapa hal lain yang bisa turut berkontribusi. Berikut di antaranya.

1. Polip hidung

Polip hidung merupakan pertumbuhan jaringan yang lembut, tidak nyeri, dan bersifat non-kanker pada lapisan saluran hidung atau sinus.

Mengutip dari Mayo Clinic, polip hidung timbul akibat peradangan kronis dan berhubungan dengan asma, infeksi berulang, alergi, kepekaan obat, atau gangguan kekebalan tertentu.

Polip hidung berukuran kecil kerap tidak menimbulkan gejala. Sedangkan polip berukuran besar bisa menyumbat saluran hidung sehingga mengakibatkan masalah pernapasan, kehilangan indera penciuman, dan infeksi.

Baca Juga: 4 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik di Indonesia Versi WUR 2021

2. Penyakit autoimun

Saat makanan terasa berbeda di lidah, ada kemungkinan disebabkan penyakit autoimun. Penyakit Sjögren's jadi salah satu penyakit autoimun yang bisa mengakibatkan kekeringan secara luas.

3. Konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas

Terdengar sepele, tetapi makan atau minum sesuatu yang terlalu panas bisa membuat perubahan di indera pengecap. Makanan atau minuman yang dikonsumsi berikutnya akan terasa berbeda. Namun, kondisi ini hanya berlangsung sementara.

4. Kekurangan nutrisi

Menurut tinjauan ilmiah yang diterbitkan di The Consultant Pharmacist, kekurangan nutrisi tertentu seperti seng (zinc) bisa merusak indera pengecap.

Selain itu, kekurangan vitamin B12 juga mampu memengaruhi indera pengecap. Vitamin ini punya peran penting dalam fungsi sistem saraf. Namun, sebelum memutuskan untuk menambahkan suplemen, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau menambah asupan pangan mengandung seng dan vitamin B12.

Baca Juga: Daftar 8 Kabupaten dan Kota Provinsi Banten, Lengkap dengan Kode Wilayahnya

Anda bisa memperoleh asupan seng dari konsumsi daging sapi, kerang, kacang-kacangan, produk susu, telur juga sayuran hijau. Sedangkan vitamin B12 bisa diperoleh dari sarden, salmon, tuna, susu, yogurt, juga kerang.

5. Demam atau alergi

Saat hidung tersumbat akibat infeksi virus atau bakteri dan alergi, makanan atau minuman bakal terasa hambar di lidah. Ini pula yang membuat nafsu makan menurun.

Del Signore mengatakan bahwa indera penciuman yang menghilang saat sakit berkaitan dengan kemampuan indera pengecap yang menurun.

Baca Juga: 4 Golongan yang Wajib Qodho Puasa Ramadhan dan Membayar Fidyah, Segera Bayar Hutang Puasa Anda!

Setelah virus hilang dan alergi diobati, penyumbatan bisa mereda dan perlahan lidah akan kembali mengenali rasa. ***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x