2 Cara Membuat Media Tanam Fermentasi Aglaonema, Dijamin Tumbuh Subur, Cerah, dan Segar

- 9 April 2021, 19:37 WIB
Aglaonema.
Aglaonema. /unsplash/david clode

 

PORTAL PROBOLINGGO - Tanaman Hias Aglaonema kini semakin populer. Daya tarik tanaman hias Aglaonema terdapat pada warna dan bentuk daun yang unik, daunnya kini tidak didominasi warna hijau saja, namun lebih bervariasi seperti warna putih, merah, merah muda, dan kuning.

Hal penting yang harus diperhatikan saat merawat tanaman hias Aglaonema yaitu penggunaan media tanam. Media tanam yang tepat akan mendukung penyerapan hara dan air ke dalam tanaman.

Dengan menggunakan media tanam berfermentasi, hara yang tersedia didalamnya akan diserap tanaman sesuai kebutuhannya. Selain itu, media tanam fermentasi akan membuat Aglaonema berwarna lebih cerah dan lebih segar.

Penggunaan media tanam yang difermentasi pada Aglaonema, akan membuat akar-akar Aglaonema berwarna putih, dan bola-bola akar menjadi lebih rimbun. Dengan akar yang banyak, tanaman menjadi sehat dan kuat, karena penyerapan hara dan air yang optimal.

Baca Juga: Ingin Tanaman Hias Aglaonema Tetap Segar? Beri Vitamin B1 Ini

Baca Juga: Kerajaan Inggris Berduka, Prince Philip, Duke of Edinburgh Meninggal Dunia, Jumat 9 April 2021

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber, berikut 2 cara membuat media tanam fermentasi untuk Aglaonema :

A. Fermentasi media tanam dengan cara kering

Cara kering bukan berarti tidak menggunakan air sama sekali, namun penggunaan air dibatasi, tingkat kebasahan media tanam yang difermentasi hanya 30%.

1. Siapkan bahan media tanam yang akan digunakan, fermentasi dilakukan bisa individu bahan atau yang sudah dicampur. Bila fermentasi bahan campuran maka perbandingannya harus disesuaikan untuk media tanam Aglaonema yang diinginkan.

2. Aktifkan bakteri fermentasi, dengan cara buat larutan gula secukupnya, masukkan bakteri fermentasi yang digunakan (misal EM4) sesuai dosisnya, biarkan larutan tersebut selama 10 menit.

Baca Juga: Dapat Restu DPR, Jokowi akan Gabungkan Kemenristek dan Kemendikbud

3. Masukkan larutan bakteri yang sudah aktif tersebut dalam ember yang sudah terisi air, jumlah air kira-kira cukup untuk membuat 30% kebasahan dari bahan yang akan difermentasi. Kemudian aduk-aduk.

4. Siramkan larutan tersebut ke bahan-bahan yang akan difermentasi sambil diaduk-aduk sampai merata tingkat kebasahannya.

5. Setelah penyiraman merata hamparkan bahan media tanam tersebut, jangan terlalu tebal. Kemudian tutup dengan karung goni, karena sifat bakteri fermentasi tersebut aerob, maka dibutuhkan oksigen untuk proses fermentasi berjalan baik.

6. Setiap pagi cek dan aduk – aduk, apabila suhu bahan-bahan yang difermentasi tersebut meningkat menjadi panas dan tercium bau asam segar seperti bau tape dan tidak bau busuk, tanda bahwa proses fermentasi berjalan baik.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING IKATAN CINTA 9 April 2021 : Cari Petunjuk Baru, Rendy Selidiki Hubungan Elsa dan Ricky

7. Bila suhu sudah kembali seperti semula atau mulai menurun menjadi hangat, kurang lebih 3 – 7 hari, tanda proses fermentasi sudah selesai dan bahan-bahan tersebut bisa digunakan untuk campuran media tanam.

8.Kering anginkan bahan-bahan yang telah terfermentasi tersebut, dan siap untuk dicampurkan dengan arang sekam atau bahan steril lainnya untuk media tanam fermentasi Aglaonema.

B. Fermentasi media tanam dengan cara basah

Cara basah merupakan fermentasi dengan cara direndam dalam air.

1. Siapkan bahan media tanam yang akan digunakan, fermentasi dilakukan bisa individu bahan, atau yang sudah dicampur. Bila fermentasi bahan campuran maka perbandingannya harus disesuaikan untuk media tanam Aglaonema yang diinginkan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD dan MI Halaman 13, 16, dan 17, Lingkungan Sahabat Kita, Subtema 1

2. Masukan bahan-bahan yang digunakan dalam ember sesuai dengan jumlah bahan yang akan difermetasi, isi dengan air biasa dan aduk, pengisian air jangan penuh.

3. Aktifkan bakteri fermentasi, dengan cara buat larutan gula secukupnya, masukkan bakteri fermentasi yang digunakan (misal EM4) sesuai dosisnya, biarkan larutan tersebut selama 10 menit.

4. Masukan larutan bakteri fermentasi yang sudah aktif tersebut dalam rendaman bahan-bahan media tersebut, sambil diaduk-aduk biar cepat merata.

5. Letakkan bahan-bahan yang difermentasi tersebut di tempat yang teduh, jangan kena matahari langsung dan jangan ditutup, karena proses fermentasi yang aerob membutuhkan oksigen.

6. Setiap pagi lakukan pengadukan, bila diaduk timbul gelembung-gelembung udara dan bau asam segar seperti bau tape, dan tidak bau busuk, tanda proses fermentasi berjalan baik.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD dan MI Halaman 13, 16, dan 17, Lingkungan Sahabat Kita, Subtema 1

7. Biarkan proses fermentasi berjalan 1 – 2 minggu, setelah itu angkat bahan-bahan tersebut dan tiriskan, jika menunjukan warna kuning kecoklatan.

8. Kemudian kering anginkan dan bahan-bahan fermentasi tersebut, siap dicampur lagi dengan arang sekam, atau bahan steril lainnya untuk media tanam fermentasi Aglaonema.

Dengan media tanam fermentasi tanaman Aglaonema dapat disiram sehari hingga 3 kali, dan akarpun tidak gampang busuk. Namun harus ditambahkan lubang drainase dibawah pot dan samping pot, agar air tidak tergenang pada media tanam. Penyiraman yang sering akan menambah suplai oksigen yang dibawa oleh air siraman melimpah yang bisa digunakan untuk pernapasan akar.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x