5 Gangguan Mental Langka Yang Mungkin Belum Pernah Anda Dengar

- 6 Oktober 2020, 23:10 WIB
Ilustrasi gangguan mental bisa menjadi salah satu penyebab orang rentan meninggal setelah terinfkesi Covid-19.
Ilustrasi gangguan mental bisa menjadi salah satu penyebab orang rentan meninggal setelah terinfkesi Covid-19. /UNSPLASH/Sydney Sims/

Gejala-gejala ini biasanya dipicu oleh "seni yang dianggap sangat indah atau saat individu dihadapkan pada seni dalam jumlah besar yang terkonsentrasi di satu tempat, seperti museum atau galeri.

Namun, individu mungkin mengalami reaksi serupa terhadap keindahan di alam. Sindrom ini dinamai dari seorang penulis Prancis abad ke-19 yang mengalami gejala tersebut selama perjalanan ke Florence pada tahun 1817 . Sindrom Stendhal juga bisa disebut iperkulturemia atau sindrom Florence.

Baca Juga: Selain Cemas dan Depresi, 5 Alasan ini yang Membuat Anda Sering Terbangun di Tengah Malam

APOTEMNOFILIA

Juga dikenal sebagai gangguan identitas integritas tubuh, apotemnofilia ditandai dengan keinginan besar untuk mengamputasi bagian tubuh yang sehat. Meski tidak banyak yang diketahui tentang gangguan ini, diyakini bersifat neurologis.

Mereka yang terkena mungkin mencoba untuk mengamputasi anggota tubuh mereka sendiri atau merusak anggota badan sehingga diperlukan operasi amputasi. Apotemnofilia mungkin berhubungan dengan kerusakan lobus parietal kanan di otak.

Kondisi tersebut sulit untuk diobati karena orang yang mengalaminya sering tidak berobat. Namun, terapi perilaku kognitif dan terapi keengganan dapat dicoba untuk mengobati apotemnofilia.

Baca Juga: Ini 4 Aplikasi Kesehatan Mental, Bermanfaat Membantu Mengelola Kecemasan terhadap Covid-19

SINDROM TANGAN ALIEN

Sindrom ini ditandai dengan keyakinan bahwa tangan seseorang “bukan milik diri sendiri, tetapi memiliki kehidupannya sendiri. Individu yang mengalami sindrom tangan alien memiliki sensasi normal tetapi merasa tangannya otonom, dengan "keinginannya sendiri". Mereka yang menderita sindrom tangan asing dapat mempersonifikasikan anggota tubuh sebagai entitas yang terpisah.

Halaman:

Editor: Elita Sitorini

Sumber: Edu.google.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x