Jadi Korban Penyerangan di Gereja Notre-Dame, Ibu Ini Beri Pesan Menyedihkan

31 Oktober 2020, 06:31 WIB
Gereja Notre Dame di Prancis. /Pixabay/SatyaPrem

PORTAL PROBOLINGGO - Belum selesai dengan pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron, negara itu kembali dihebohkan dengan teror yang dilakukan di Gereja Notre-Dame di Kota Nice, Kamis 29 Oktober 2020.

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari The Guardian, tersangka kuat teror ini bernama Ibrahim Aouissaoui, seorang pemuda berusia 21 tahun.

Ada tiga korban dari teror tersebut. Salah satunya adalah seorang ayah dua anak yang bekerja di basilika Notre-Dame dan seorang lainnya adalah ibu tiga anak asal Brasil yang puluhan tahun telah tinggal di Perancis dan merupakan jemaat di gereja tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Pemilik SIM C Dikabarkan Akan Dapatkan BLT Rp900 Ribu dari Pemerintah

Pria yang diketahui meninggal itu bernama Vincent Loques (55). Kondisinya saat meninggal sungguh mengenaskan mengingat tubuhnya ditemukan di dalam gereja dalam kondisi leher yang tergorok.

Diketahui Loques merupakan seorang Katolik yang sangat taat dan juga seorang sexton (petugas/penjaga) gereja yang bertugas menyiapkan sakramen dan misa selama sepuluh tahun terakhir.

Selain menyiapkan sakramen dan misa, Loques juga biasa menyambut umat yang datang ketika gereja dibuka pada pukul 08.30 waktu setempat.

Baca Juga: Kumpulan Teks Pidato Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H

Seorang umat paroki di Notre-Dame bernama Laura yang sangat mengenal Loques mengaku benar-benar syok dan turut merasa bersedih dengan meninggalnya Loques.

"Kami selalu bersamanya. Dia (Loques) selalu ada dan menghabiskan harinya di sana (Notre-Dame). Dia berbagi hidupnya di sini. Dia bukan seseorang yang datang dan pergi. Gereja ini sudah seperti rumahnya dan dia di sini sepanjang hari," ucapnya pada media.

Selain Loques, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, korban lain dari teror tersebut adalah ibu dari tiga anak bernama Simone Barreto Silva.

Baca Juga: Sejarah Singkat Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan 5 Peristiwa Hebat yang Mengiringi Kelahirannya

Media Brasil selain menyebutkan Silva sebagai korban juga menyebutkan bahwa ada serangkaian kejadian sebelum Silva meninggal.

Diketahui Silva ditikam beberapa kali saat berada di dalam basilika. Silva yang terluka parah kemudian melarikan diri sekuat tenaga hingga akhirnya terjatuh di bar dekat gereja.

Silva yang mendapat pertolongan dari orang-orang sekitar yang melihatnya memberi mereka pesan bahwa ia sangat mencintai anak-anaknya.

"Katakan pada anak-anak saya bahwa saya mencintai mereka," kata Silva yang akhirnya meninggal di tempat ia terjatuh.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran COVID-19 Saat Libur Panjang, Ridwan Kamil Sebut Lakukan Tes Masif di 54 Titik

Ibu yang berasal dari Salvador di pantai Atlantik Brasil itu telah tinggal di Paris selama 30 tahun.

Meninggalnya Silva bahkan telah dikonfirmasi oleh kementerian luar negeri.

"Pemerintah Brasil dengan berat hati mengumumkan bahwa salah satu korban yang meninggal adalah seorang ibu dari tiga anak Brasil berusia 44 tahun yang tinggal di Prancis," kata pihak kementerian luar negeri pada media.

Namun, sampai saat ini belum ada konfirmasi apakah Silva juga memiliki kewarganegaraan Perancis atau tidak.

Selain Silva dan Loques, satu korban lain belum diketahui namanya. Namun, ada beberapa keterangan soal korban ketiga yang menyebutkan bahwa ia adalah seorang wanita berusia 60 tahun.

Baca Juga: 8 Alternatif Kegiatan di Rumah Bersama Keluarga Saat Libur Panjang

Ia pergi ke basilika Notre-Dame pada Kamis pagi untuk berdoa dan ia diserang secara brutal di dalam gereja.

Polisi menyebutkan bahwa korban ketika mendapat luka cukup serius dengan keadaan leher yang tersayat dan menurut polisi pembunuhnya tampak sangat menginginkan kematian korban.***

Editor: Hari Setiawan

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler