2,5 Juta Lebih Penduduk Slovakia Lakukan Tes Swab dalam Sehari, 1% Positif Terpapar Covid-19

2 November 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi penduduk di Bratislava, Slovakia. //Pixabay/Vikino

PORTAL PROBOLINGGO - Hampir setengah populasi penduduk Slovakia melakukan swab tes Covid-19 pada Sabtu, 31 Oktober 2020.

Tes swab sendiri dilakukan selama dua hari dan tes pada hari Sabtu adalah hari pertama. Dari tes swab ini, pemerintah Slovakia berharap ada pengurangan lonjakan infeksi Covid-19 tanpa perlu melakukan lockdown ketat.

Tes swab tersebut merupakan skema untuk negara seukuran Slovenia yang kemudian menjadi pantauan negara-negara lain yang kini juga sedang mencari cara agar bisa menekan penularan virus tanpa perlu menerapkan protokol kesehatan yang terlalu ketat.

Baca Juga: Akhirnya! Petualangan Sherina 2 Akan Hadir, Simak Lirik Lagu 'Jagoan' yang Fenomenal

Pada hari Minggu, 1 November 2020 Jaroslav Naď selaku Menteri Pertahanan menyebutkan ada setidaknya 2,58 juta orang Slovakia yang telah mengikuti tes pada hari Sabtu.

Dari jumlah tersebut, ada 25.850 atau sekitar 1% dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani karantina.

Tes swab tersebut dilakukan untuk menguji sebanyak-banyaknya penduduk Uni Eropa yang total berjumlah 5,5 juta orang dengan pengecualian anak di bawah sepuluh tahun.

Baca Juga: Netizen Curhat Ingin Dapat Uang Sambil Rebahan, Ganjar Pranowo: Cari Mertua Kaya

Ada lebih dari 40.000 petugas medis bersama tim pendukung yang terdiri dari tentara, polisi, pekerja kantoran, dan sukarelawan yang berpatisipasi dalam tes swab tersebut.

Mereka mengatur sekitar 5.000 lokasi untuk mengelola tes swab antigen yang dilakukan secara gratis dan sukarela.

Bertolak dari hal tersebut, pemerintah menyampaikan akan memberlakukan lockdown termasuk larangan untuk berangkat kerja pada siapa saja yang tidak berpartisipasi dalam program tes swab.

Baca Juga: Fadli Zon: Negara Lain Vaksin Bisa Murah, Di Indonesia Kenapa Tidak?

Atas kebijakan tersebut, Perdana Menteri Igor Matovič meminta maaf kepada publik karena kebijakan yang memaksa setiap orang untuk andil dalam program tes swab tersebut.

Namun, ada hal yang dapat dibenarkan dari kebijakan itu. Menurut Igor, kebebasan (tidak ada lockdown) yang didapat masyarakat harus berbanding lurus dengan tanggung jawab mereka pada masyarakat yang memiliki masalah onkologis (kanker, tumor), para lansia, dan orang-orang yang sudah mengidap penyakit lain.

Slovakia sendiri menurut data adalah negara dengan kasus paling sedikit saat musim semi hingga musim panas (Maret-Agustus) setelah pemerintah dengan sigap melakukan pembatasan sosial.

Baca Juga: Resep Puding Daun Kelor, Dessert Sehat Kaya Vitamin

Namun, infeksi Covid-19 telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini lantas menciptakan kekhawatiran karena Sovakia bisa saja menyusul Republik Ceko yang memiliki tingkat kematian tertinggi di Eropa selama dua minggu berturut-turut.

Tes swab yang dilakukan itu menjadi bahan keraguan oleh beberapa ahli karena menurut mereka tes antigen kurnag bisa menunjukkan hasil yang akurat dibanding tes PCR di laboratorium yang artinya angka-angka positif maupun negatif yang ada bisa saja salah.

Pemerintah Slovakia rencananya akan melakukan tes swab tahap kedua pada akhir pekan depan.

Baca Juga: KAI Access Resmikan Fitur Baru, Cara Mudah Membayar Tiket Kereta Api Memakai Dompet Digital

Sebagai tambahan informasi, pada hari Minggu, 1 November 2020, ada penambahan 2.282 kasus dari hasil tes PCR yang artinya kini total pasien positif Covid-19 menjadi 59.946.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler