Mohsen memang telah lama masuk dalam daftar orang berbahaya Israel. Iran bahkan menutupi profil sang ilmuwan dari publik demi mengamankan sosoknya.
Presiden Iran, Hasan Rouhani, mengatakan melalui siaran TV Iran pada Sabtu, 28 November 2020, akan membalas pembunuhan keji tersebut pada waktu yang tepat.
Baca Juga: Menag Fachrul Razi Kutuk Aksi Teror di Sulteng yang Hanguskan Gereja dan Tewaskan Satu Keluarga
"Sekali lagi, tangan jahat Zionis telah ternoda dengan darah putra Iran," tuturnya.
Memperburuk Hubungan AS - Israel - Iran
Pembunuhan tersebut juga bakal berimplikasi terhadap hubungan AS dan Iran. Sebab, Israel merupakan sekutu terkuat AS di Timur Tengah, bersama Arab Saudi.
Di era Trump, hubungan AS-Iran sempat mencapai ketegangan ketika komandan militer Iran, Jenderal Qasem Soleimani, tewas dalam serangan drone di Baghdad, Irak, awal tahun lalu.
Baca Juga: LIVE STREAMING SEBENTAR LAGI Tinju Mike Tyson Vs Roy Jones Jr, Laga Eksebisi Dua Petinju Kawakan
"Apakah Iran tergoda membalas atau tidak, itu tetap akan membuat Biden sulit kembali ke perjanjian nuklir Iran," tutur Amos Yadlin, mantan kepala Intelijen Militer Israel dan direktur Institut Studi Keamanan Nasional Israel.
One of our country’s eminent scientists in the nuclear & defense fields - Dr. Mohsen Fakhrizadeh -has been martyred by brutal mercenaries. With his great, enduring scientific efforts, he sacrificed his life on the path of God & the lofty status of martyrdom is his divine reward.— Khamenei.ir (@khamenei_ir) November 28, 2020
Artikel Rekomendasi