Oposisi Kritisi Pemerintah Australia Karena Izinkan Rita Ora Masuk

- 2 Februari 2021, 16:56 WIB
Rita Ora.
Rita Ora. /Instagram.com/@ritaora
PORTAL PROBOLINGGO - Pemerintah Australia dikritik karena memberikan izin masuk pada penyanyi Inggris Rita Ora.
 
Australia diberitakan menutup perbatasan untuk warga asing. Namun, penyanyi Rita Ora memperoleh izin masuk dari pemerintahan setempat.
 
 
Kedatangan Ora ke Australia, seperti dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari NME,  adalah untuk menjadi salah satu mentor di ajang pencarian bakat The Voice Australia yang akan memasuki musim kesepuluh.
 
Saat ini, 2 Februari 2021, penyanyi berdarah Albania itu tengah menjalani karantina di hotel selama empat belas hari ke depan.
 
Anggota Partai Buruh Australia yang menjadi oposisi pemerintah mengkritik kebijakan Pemerintah Federal yang mengizinkan Ora dan rombongannya untuk masuk ke Australia. 
 
 
Sementara, menurut mereka, ada banyak warga negara Australia di luar negeri, yang tengah berjuang untuk bisa pulang dan masuk ke negeri mereka sendiri.
 
"Masih ada sekitar 40 ribu warga negara Australia yang terjebak di luar negeri," kata Kristina Kenneally, juru bicara partai oposisi.
 
Dia menambahkan bahwa selebriti yang tengah menjalani karantina seolah mengambil alih tempat yang seharusnya menjadi milik warga negara Australia yang tidak bisa pulang.
 
Kenneally melontarkan kritik pada Perdana Menteri Australia Scott Morrison dengan mengatakan, apa yang dilakukan pemerintah dengan mengizinkan Ora masuk adalah salah satu contoh ketidakpedulian pemerintah pada warganya.
 
 
Berita mengenai Rita Ora menjadi salah satu mentor The Voice sudah beredar sejak musim panas tahun lalu. Penyanyi berusia tiga puluh tahun itu akan bergabung dengan Keith Urban, Guy Sebastian, dan Jessica Mauboy.
 
Ora sempat menimbulkan kontroversi besar pada ulang tahun ketiga puluhnya November tahun lalu. 
 
Di tengah aturan lockdown yang diterapkan pemerintah Inggris, mantan kekasih DJ Calvin Harris ini menggelar pesta ulang tahun di sebuah restoran di Notting Hill, London.
 
 
Disebutkan, Ora menawarkan uang sejumlah lima ribu poundsterling atau setara 95,7 juta rupiah (kurs £1 = Rp19.140) kepada manajer restoran untuk menggelar pesta.
 
Setelah kejadian yang memicu kontroversi tersebut, Ora langsung menyampaikan permintaan maaf melalui media sosial pribadinya. ***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: NME


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x