Pukul Panci hingga Bunyikan Klakson, Warga Myanmar Kompak Protes Kudeta Militer

- 5 Februari 2021, 11:45 WIB
Bendera negara Myanmar.
Bendera negara Myanmar. /Pixabay/jorono

Para aktivis Myanmar juga telah meluncurkan grup Facebook dengan nama “Gerakan Pembangkangan Sipil”. Sejak Rabu pagi, grup tersebut telah diikuti oleh lebih dari 150.000 pengguna media sosial.

Saat ini, Panglima Angkatan Darat, Min Aung Hlaing, mengangkat dirinya sebagai kepala kabinet baru yang diisi para jenderal dan mantan jenderal.

Baca Juga: Jadi CEO Baru Amazon, Andy Jassy Harus Hadapi 5 Tantangan Ini

Pihak militer membenarkan aksi kudeta ini sebagai tindakan “tak terhindarkan” akibat pemimpin sipil yang tidak mengindahkan peringatan kecurangan dari tentara.

Militer pun telah mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun dan mengatakan akan menggelar pemilu setelah dugaan kecurangan diselidiki.

Langkah ini sontak mengejutkan rakyat Myanmar yang baru saja melangkah menuju negara demokrasi usai berada di bawah junta militer selama beberapa dekade.

Baca Juga: SBMPTNP 2021 Resmi Dibuka, Simak Jadwal Pendaftrannya Disini!

Para dokter dan perawat adalah beberapa profesional yang membuat pernyataan tentang niat mereka untuk melakukan mogok.

“Kami hanya akan mengikuti dan mematuhi perintah dari pemerintah kami yang terpilih secara demokratis,” tulis sebuah pernyataan petugas media yang diunggah di halaman Gerakan Pembangkangan Sipil.

Namun, memprotes militer Myanmar bukanlah tanpa risiko. Selama pemerintahan Junta, perbedaan pendapat ditentang dengan ribuah aktivis ditahan selama bertahun-tahun.

Halaman:

Editor: Lulu Lukyani

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini