Memperbaiki Hubungan dengan AS
Meski ikut dalam pertemuan di Kairo dan berjanji mematuhi hasil pemilu, kelompok Jihad mengeluarkan pernyataan tak akan mencalonkan siapapun dalam pemilu tahun ini.
Keputusan itu sebenarnya tak mengagetkan. Sebab, dalam sejarah pemilu Palestina, Jihad 2 kali tak ikut serta dalam pemilu, yakni pada 1996 dan 2006.
Alasannya tentu saja komitmen menolak perjanjian damai sementara antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel pada 1990-an.
Baca Juga: Korea Utara Diduga Mendapat Bantuan Dari Iran Dalam Pengembangan Nuklir dan Rudal Balistik
Sementara itu, meski tak sedikit pihak yang meragukan agenda pemilu, para pengamat mengatakan pemilu merupakan upaya Abbas untuk menunjukkan komitmen demokrasi kepada Amerika Serikat (AS).
Dengan kata lain, Abbas mulai melakukan langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan dengan AS di bawah kepemimpinan Biden.
Terpilihnya Biden memang dinilai menjadi angin segar bagi hubungan Palestina dan AS. Sebab, hubungan kedua negara ini mencapai titik terendahnya di era Trump.
Baca Juga: 14 Orang Tewas dan Proyek PLTA Rusak Dalam Bencana Longsoran Gletser di Pengunungan Himalaya
Analis politik dan mantan penasihat hukum Palestina, Dianau Buttu bahkan menyebut Trump telah membuat AS menjadi pengacara Israel alih-alih sebagai perantara damai.
Artikel Rekomendasi