Memberitakan Protes Anti-pemerintah, Media Thailand Diperintahkan untuk Ditutup

- 21 Oktober 2020, 12:28 WIB
Ilustrasi Para Demonstran di Thailand.
Ilustrasi Para Demonstran di Thailand. /Unplash/Kitthitorn Chaiyuthapoom/.*/Unplash/Kitthitorn Chaiyuthapoom

“Selama 11 tahun, Voice TV telah berkomitmen terhadap demokrasi, memberikan ruang bagi opini warga dari semua sisi dengan keterbukaan, transparansi, dan tanggung jawab terhadap fakta,” katanya dalam sebuah pernyataan di situsnya, sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman The Guardian.

Komentator politik Voice TV Virot Ali mengatakan stasiun tersebut akan terus menyiarkan daring sampai menerima perintah tertulis dari pengadilan.

Baca Juga: Profil dan 7 Fakta Unik Chef Renatta, Sering Dikira Judes Padahal Lagi Bengong

“Ini campur tangan langsung negara,” ujarnya. "Kami dipilih karena negara ingin menghalangi platform lainnya."

Putusan pengadilan itu dikeluarkan sehari setelah Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat mengatakan telah menandai lebih dari 325.000 pesan di platform media sosial yang melanggar Undang-Undang Kejahatan Komputer, yang menurut para kritikus digunakan untuk memberangus perbedaan pendapat.

Tagar #SaveFreePress menjadi trending di Thailand pada hari. Senin, 19 Oktober 2020 kemarin.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Peringatan Hari Santri Nasional 2020

Pihak otoritas Thailand belum mengumumkan keputusan apakah akan menutup tiga media lainnya. ***

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini