Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Wilayah Surabaya dan Sidoarjo pada Bulan Oktober 2020
Guna untuk menghindari terulangnya gelombang pertama, ketika virus menghancurkan populasi lansia Spanyol dan membuat layanan kesehatan bertekuk lutut, beberapa daerah di Spanyol memang telah kembali ke pembatasan yang lebih ketat dalam beberapa minggu terakhir.
Pemerintah juga mempertimbangkan jam malam untuk daerah-daerah yang paling parah terkena dampak, termasuk di Ibu Kota Madrid.
Pemimpin daerah konservatif Isabel Diaz Ayuso, yang secara teratur berselisih paham dengan pemerintah nasional sayap kiri, mengatakan dia lebih memilih 'tindakan bedah' yang tidak menghukum bisnis.
Baca Juga: Hari Santri 2020, Inilah Lafal Ikrar Santri Indonesia
"Yang paling penting adalah ekonomi tidak menderita lagi," katanya dalam konferensi pers, pada Rabu, 21 Oktober 2020 kemarin.
Hal itu juga dianut oleh beberapa warga Madril seperti pegawai negeri Luis Calvino, yang percaya bahwa kebijakan kesehatan dan ekonomi harus dikoordinasikan. ***
Artikel Rekomendasi