Buntut Polemik Kartun Nabi Muhammad, Majalah Prancis Serang Erdogan Melalui Karikatur

- 28 Oktober 2020, 15:24 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Geralt/Pixabay

PORTAL PROBOLINGGO—Majalah mingguan Perancis Charlie Hebdo membuat kontroversi yang memancing reaksi keras Pemerintah Turki. Majalah tersebut membuat karikatur yang menggambarkan Presiden Turki Tayyip Erdogan sebagai orang cabul.

Dalam sampul majalah tersebut, Erdogan digambarkan sebagai seorang pria tua berkaus putih dan hanya memakai celana dalam dengan warna serupa. Kemudian di depannya ada seorang perempuan dengan gamis dan hijab dan membawa nampan berisi gelas.

Erdogan digambarkan tangannya mengangkat gamis dari perempuan itu hingga bagian tubuhnya terlihat. Dalam karikatur tersebut Erdogan seolah berkata “Ouhh Nabi!”.

Baca Juga: Khutbah Jumat Tema Maulid Nabi Muhammad SAW, Meneladani Sikap Rasulullah dalam Menghadapi Konflik

Turki menyebut tindakan majalah tersebut sebagai sesuatu yang menjijikkan dan tidak bermoral. Karikatur tersebut bahkan disebut merendahkan Erdogan.

“Kami sangat mengutuk keras publikasi tentang Presiden kami oleh majalah Perancis yang tidak menghargai kepercayaan apapun, tidak menghargai sesuatu yang sakral dan bernilai,” ujar Juru Bicara Presiden Turki Ibrahim Kalin, di Twitter miliknya, Rabu, 28 Oktober 2020.

“Itu hanya menunjukkan kecanduan (pornografi) yang mereka miliki dan tindakan tidak bermoral lainnya. Serangan personal pada seseorang bukanlah sebuah humor apalagi kebebasan berekspresi,” lanjutnya.

Baca Juga: Rekomendasi Sepeda Listrik Murah di Bawah Sepuluh Juta

Diduga kuat latar belakang Charlie Hebdo memuat karikatur tersebut karena sebelumnya Erdgoan mengecam keras tindakan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang terus mengizinkan karikatur Nabi Muhammad untuk beredar.

Diketahui, Macron memberikan dukungan agar kebebasan berekspresi di Perancis tetap terjamin, salah satunya penyebaran kartun Nabi Muhammad.

Hal tersebut dikatakan Marcon setelah seorang Samuel Paty, tewas dipenggal setelah kedapatan menunjukkan kartun Nabi Muhammad saat mengajar di kelas.

Baca Juga: Presiden Erdogan Serukan Warganya Untuk Boikot Produk Prancis

Sikap Marcon ini kemudian menuai kritik dari Erdogan. Presiden Turki itu bahkan menyebutkan, Marcon perlu memeriksa kesehatan mental.

Sementara itu Kepala Biro Komunikasi Presiden Turki Fahrettin Altun menyebutkan, apa yang dilakukan oleh Charlie Hebdo merupakan buah dari tindakan anti-Muslim dari Marcon.

“Kami mengutuk ini sebagai tindakan paling menjijikkan yang dilakukan oleh sebuah media untuk menyebarkan Rasis dan ujaran kebencian,”” ujar Fahrettin di Twitter, Rabu, 28 Oktober 2020.

Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Upah Minimum 2021 Harus Naik Menurut KSPI: Tak Semua Perusahaan Terdampak Covid-19

“Presiden kami merupakan pemimpin yang paling manusiawi belakangan ini dengan membantu jutaan pengungsi dari seluruhnya dunia. Mereka yang tidak mau memberikan bantuan kepada wanita, anak-anak, dan orang difabel malah menyerang pemimpin kami dengan tindakan cabul,” pungkasnya.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini