Diketahui, Macron memberikan dukungan agar kebebasan berekspresi di Perancis tetap terjamin, salah satunya penyebaran kartun Nabi Muhammad.
Hal tersebut dikatakan Marcon setelah seorang Samuel Paty, tewas dipenggal setelah kedapatan menunjukkan kartun Nabi Muhammad saat mengajar di kelas.
Baca Juga: Presiden Erdogan Serukan Warganya Untuk Boikot Produk Prancis
Sikap Marcon ini kemudian menuai kritik dari Erdogan. Presiden Turki itu bahkan menyebutkan, Marcon perlu memeriksa kesehatan mental.
Sementara itu Kepala Biro Komunikasi Presiden Turki Fahrettin Altun menyebutkan, apa yang dilakukan oleh Charlie Hebdo merupakan buah dari tindakan anti-Muslim dari Marcon.
“Kami mengutuk ini sebagai tindakan paling menjijikkan yang dilakukan oleh sebuah media untuk menyebarkan Rasis dan ujaran kebencian,”” ujar Fahrettin di Twitter, Rabu, 28 Oktober 2020.
Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Upah Minimum 2021 Harus Naik Menurut KSPI: Tak Semua Perusahaan Terdampak Covid-19
“Presiden kami merupakan pemimpin yang paling manusiawi belakangan ini dengan membantu jutaan pengungsi dari seluruhnya dunia. Mereka yang tidak mau memberikan bantuan kepada wanita, anak-anak, dan orang difabel malah menyerang pemimpin kami dengan tindakan cabul,” pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi