Nagorno-Karabakh: Anna Hakobyan, Istri Perdana Menteri Armenia Akan Ikut Terjun ke Medan Perang

- 1 November 2020, 13:15 WIB
Anna Hakobyan Istri PM Armenia
Anna Hakobyan Istri PM Armenia /Facebook.com/ Anna Hakobyan

PORTAL PROBOLINGGO - Istri dari Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan Anna Hakobyan dikabarkan akan terjun ke medan perang.

Saat ini, Ibu Negara Armenia itu sedang melakukan pelatihan dasar militer.

Alasan mengapa sang ibu negara turun langsung ke medan perang karena ingin membantu militer negara Armenia dalam menghadapi Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.

Baca Juga: Beasiswa Pendidikan Wardah Scholarsip Program Telah dibuka, Simak Jadwal Pendaftarannya

Akan tetapi, nampaknya ia harus hati-hati di medan perang nantinya karena militer Azerbaijan terkenal tangguh.

Sebagaimana PORTAL PROBOLINGGO lansir dari laman republicworld.com, hari Rabu, 28 Oktober 2020 Anna Hakoyaban mengumumkan dirinya akan ikut perang berperang bersama tentara Armenia untuk melawan Azerbaijan

Ini akan menjadi pelatihan militer kedua bagi Anna Hakobyan sejak konflik dengan Azerbaijan meletus akhir bulan lalu. Dia bersama dengan beberapa wanita lain baru-baru ini menerima pelatihan tentang cara menggunakan senjata dan amunisi sebagai bagian dari pelatihan tempur tujuh hari.

Baca Juga: Daftar Comback dan Debut KPop November 2020, Ada BTS, GFRIEND, Secret Number, NCT, Hingga Aespa

Anna Hakobyan juga mengatakan bahwa dia telah menerima banyak surat dari wanita yang ingin menjadi sukarelawan. Dia juga membagikan nomor telepon yang meminta mereka untuk menghubungi jika mereka ingin bergabung dengan pasukan yang semuanya wanita dalam mempertahankan perbatasan negara.

Putra Hakobyan yang berusia 20 tahun juga berperang melawan pasukan Azeri di Karabakh setelah dia memutuskan untuk menjadi sukarelawan awal bulan ini.

Baca Juga: 5 Puisi Cinta Karya Sapardi Djoko Damono yang Melegenda

Armenia dan Azerbaijan telah menyetujui dua gencatan senjata dalam empat minggu terakhir pertempuran tersebut, tetapi kedua belah pihak telah gagal untuk mematuhi kesepakatan tersebut dan saling menuduh melanggar gencatan senjata.

Kedua belah pihak bertekad untuk mengklaim kemenangan kali ini, yang membuat khawatir masyarakat internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mendesak kedua negara untuk mencapai kesepakatan baru mencegah konflik besar pecah di wilayah tersebut.

Baca Juga: Lagi, Terjadi Penyerangan di Prancis, Kali Ini Seorang Pendeta Jadi Sasaran Tembak

Pertarungan antara Armenia dan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh telah berlangsung selama sebulan terakhir sejak dimulai pada 27 September menyusul bentrokan yang dimulai pada Juli tahun ini. Azerbaijan dan Armenia telah berselisih sejak 1989, namun pada 1994 kedua negara menyetujui perjanjian gencatan senjata yang ditengahi Rusia. Bentrokan telah terjadi pada tahun-tahun setelah gencatan senjata tahun 1994 ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Republic World


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini