2,5 Juta Lebih Penduduk Slovakia Lakukan Tes Swab dalam Sehari, 1% Positif Terpapar Covid-19

- 2 November 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi penduduk di Bratislava, Slovakia.
Ilustrasi penduduk di Bratislava, Slovakia. //Pixabay/Vikino

Mereka mengatur sekitar 5.000 lokasi untuk mengelola tes swab antigen yang dilakukan secara gratis dan sukarela.

Bertolak dari hal tersebut, pemerintah menyampaikan akan memberlakukan lockdown termasuk larangan untuk berangkat kerja pada siapa saja yang tidak berpartisipasi dalam program tes swab.

Baca Juga: Fadli Zon: Negara Lain Vaksin Bisa Murah, Di Indonesia Kenapa Tidak?

Atas kebijakan tersebut, Perdana Menteri Igor Matovič meminta maaf kepada publik karena kebijakan yang memaksa setiap orang untuk andil dalam program tes swab tersebut.

Namun, ada hal yang dapat dibenarkan dari kebijakan itu. Menurut Igor, kebebasan (tidak ada lockdown) yang didapat masyarakat harus berbanding lurus dengan tanggung jawab mereka pada masyarakat yang memiliki masalah onkologis (kanker, tumor), para lansia, dan orang-orang yang sudah mengidap penyakit lain.

Slovakia sendiri menurut data adalah negara dengan kasus paling sedikit saat musim semi hingga musim panas (Maret-Agustus) setelah pemerintah dengan sigap melakukan pembatasan sosial.

Baca Juga: Resep Puding Daun Kelor, Dessert Sehat Kaya Vitamin

Namun, infeksi Covid-19 telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini lantas menciptakan kekhawatiran karena Sovakia bisa saja menyusul Republik Ceko yang memiliki tingkat kematian tertinggi di Eropa selama dua minggu berturut-turut.

Tes swab yang dilakukan itu menjadi bahan keraguan oleh beberapa ahli karena menurut mereka tes antigen kurnag bisa menunjukkan hasil yang akurat dibanding tes PCR di laboratorium yang artinya angka-angka positif maupun negatif yang ada bisa saja salah.

Pemerintah Slovakia rencananya akan melakukan tes swab tahap kedua pada akhir pekan depan.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini