Tanggapi Protes Hasil Pemilu Oleh Trump, Pakar: Dia Pasti Akan Menyerah

- 11 November 2020, 07:14 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. / unsplash.com/History in HD

PORTAL PROBOLINGGO - Donald Trump mungkin tidak pernah mengakui bahwa dia secara sah kalah dalam pemilihan umum 2020 dan kepresidenan AS, hal ini terbukti dengan aksi protes serta jalur hukum yang ditempuhnya saat ini.

Hal itu mungkin tidak terlalu masalah, tapi Trump bisa saja melakukan politik memecah belah di bulan-bulan terakhirnya di kantor sebelum Joe Biden menjabat pada Januari 2021.

Lebih jauh, dia bahkan mungkin memboikot upacara pelantikan Biden.

Baca Juga: Terjun Bebas! Update Harga Logam Mulia Emas UBS Hari Ini Rabu 11 November 2020 di Pegadaian

"Bahkan mungkin jika Trump dan rekan-rekannya menciptakan transisi kekuasaan yang ceroboh dengan menimbulkan kekacauan dan balas dendam, bisa juga Trump akan dengan agresif mengurung diri di dalam Oval Office dan menolak untuk pergi", kata Lawrence Douglas, seorang profesor hukum, yurisprudensi, dan pemikiran sosial di Amherst College.

Douglas lebih lanjut mengatakan bahwa saat ini prediksinya itu belum terjadi dan belum ada tanda-tanda apapun. Namun satu hal yang ia pikirkan adalah bahwa suatu saat Donald Trump akan menyerah.

Setelah memutuskan menolak hasil pemilu yang tidak menguntungkan selama bertahun-tahun, Trump telah memicu kekhawatiran akan kejadian terburuk yaitu perang saudara, baku senjata di mahkamah agung, dan bahkan berakhirnya demokrasi di Amerika.

Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca Wilayah Jakarta, Bandung, dan Surabaya Hari Ini, 11 November 2020

Dengan hanya 10% pendukung Trump yang awalnya percaya Biden memenangkan pemilu, banyak orang Amerika yang juga prihatin dengan luapan amarah yang ada saat ini terutama ketika Trump menyerukan gagasan tak berdasar tentang hasil yang manipulatif dan curang.

"Saya memiliki keunggulan besar di banyak negara bagian hingga malam hari saat pemilu, kemudian saya melihat kondisi itu (keunggulannya) secara ajaib menghilang seiring berjalannya waktu. Mungkin kondisi ini akan kembali seiring proses hukum kami bergerak maju!" cuit Trump tweeted hari Jumat, 6 November 2020.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah