Protes Pemakzulan Presiden di Peru, Demonstran: Kami Semua Sangat Marah

- 14 November 2020, 17:29 WIB
Ilustrasi Demonstrasi menurunkan Presiden Peru Manuel Merino, yang telah menewaskan dua demonstran.
Ilustrasi Demonstrasi menurunkan Presiden Peru Manuel Merino, yang telah menewaskan dua demonstran. /Arahkata.com

PORTAL PROBOLINGGO - Pasca Presiden Martin Vizcarra dimakzulkan pada Senin, 9 November 2020 waktu setempat. Tak berselang lama, ribuan warga Peru menggelar aksi turun ke jalan memprotes pemakzulan tersebut.

Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa sempat terjadi pada Kamis, 12 November 2020 dan sedikitnya telah melukai 11 orang.

"Peru sedang bergelora, kami semua sangat marah," tutur Jose Vega, salah seorang pengunjuk rasa di Ibu Kota Lima yang penuh semangat membentangkan spanduk bergambar virus corona dan presiden pengganti Merino, sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari The Guardian.

Baca Juga: Bertambah 205 Kasus Positif Covid 19, Korea Selatan Catat Rekor Baru Sejak September

"Mereka memperlakukan kami dengan buruk. Padahal kami hanya datang untuk memprotes keadilan. Jadi, saya tegaskan kepada semuanya, jangah menyerah!" tambahnya.

Organisasi Hak Asasi Peru menyebut polisi anti huru-hara terlihat menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan kelompok pengunjuk rasa.

Diketahui, sedikitnya dua orang yang dirawat di rumah sakit Lima memang mengalami luka-luka akibat peluru karet.

Baca Juga: Pendukung Trump Berencana Gelar Aksi Demo Besar-besaran, Kelompok Pro Biden Serukan Aksi Tandingan

Organisai HAM Internasional turut menyayangkan penggunaan kekerasan oleh polisi di Peru. Mereka menuntut pemerintah Peru segera memberi kejelasan atas perkara tersebut.

Halaman:

Editor: Hari Setiawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x