Thailand Memanas, Sebanyak 10 Ribu Massa Pro Demokrasi Geruduk Markas Polisi

- 19 November 2020, 12:20 WIB
Raja dan Ratu Thailand
Raja dan Ratu Thailand /royaloffice.th

PORTAL PROBOLINGGO - 10.000 lebih pengunjuk rasa pro demokrasi yang mayoritas terdiri atas mahasiswa berbaris di depan Markas Polisi Thailand kemarin, Rabu, 18 November 2020. Mereka memprotes tindakan brutal kepolisian dalam menghadang demonstran sehari sebelumnya.

Mereka mengutuk kepolisian yang telah menggunakan peluru karet, campuran air dengan bahan kimia dan gas air mata dalam menghalau pengunjuk rasa. "Budak tirani!", "Kalian dibayar dengan pajak kami!" adalah teriakan yang mewarnai aksi di persimpangan Ratchaprsong, Bangkok tersebut.

Baca Juga: Setelah Australia, Indonesia Teken Perjanjian Utang Baru dengan Jerman Senilai Rp 9,1 Triliun

Selasa, 17 November 2020 sebelumnya, ketika wakil rakyat Thailand mulai membahas perubahaan konstitusi, sempat terjadi bentrokan antara massa pro demokrasi dengan massa pro kerajaan dan kepolisian yang menjaga gedung parlemen. Malam harinya, tembakan mulai terdengar dan 6 orang dikabarkan mengalami luka tembak.

"Kami sama sekali tak bersenjata, ini hanya pistol air anak-anak," tutur Thanisorn, pengunjuk rasa pro demokrasi yang membawa pistol air mainan sebagai bentuk protes terhadap tindak brutal kepolisian.

"Saya merasa harus memberi tahu mereka (kepolisian dan militer), bahwa saya sama sekali tidak takut kepada mereka. Kami lebih kuat," tambah pria berusia 22 tahun tersebut, seperti dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: Setelah Mendepak Menteri Pertahanan, Kini Donald Trump Pecat Kepala Badan Keamanan Siber AS

Senada dengan Thanisor, Kan, pengunjuk rasa berusia 21 tahun menyebut tindak brutal kepolisian justru semakin membulatkan tekadnya untuk turun jalan.

"Kami harus berjuang!" tuturnya.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x