Tanggapi Anggota Republik yang Enggan Mengakui Kemenangannya, Joe Biden Beri Pesan Ini

- 19 November 2020, 15:50 WIB
Joe Biden.
Joe Biden. /Instagram.com/@joebiden

 


PORTAL PROBOLINGGO - Pemilu AS yang berakhir pada kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat membuat Trump dan banyak anggota Partai Republik yang terpilih mengisi Kongres enggan mengakuinya.    

Namun, Biden sendiri tampaknya tak mau ambil pusing soal hal itu. Pada Senin, 16 November 2020 lalu, dalam sebuah wawancara, Biden yang ditanya soal keengganan pejabat dari Partai Republik yang mengakuinya menjawab bahwa ia sangat memahami situasi tersebut.

Biden pun menyatakan tidak akan menggunakan hal ini sebagai alasan untuk menyerang mereka ketika ia menjabat nanti.   

Baca Juga: Pidato Tema Terimakasih Guru, Cocok Digunakan untuk Tugas Sekolah 

"Saya akan bekerja bersama kalian. Saya memahami keengganan Anda semua karena cara kerja presiden," kata Biden pada konferensi pers di Delaware setelah pertemuannya dengan para petinggi ekonomi dan pimpinan buruh.

Namun demikian, Biden mengatakan bahwa jika partai tersebut tidak menerima kenyataan sampai hari pelantikan pada 20 Januari, hal itu akan sangat memalukan.

 Bebrapa anggota parlemen GOP (sebutan lain Partai Republik) telah memberi selamat kepada Biden karena terpilih sebagai presiden dengan selisih suara yang besar. 

Baca Juga: Jawa Barat akan Kembali Lakukan Pemekeran Wilayah, Wagub Jabar: Ini Penting Dilakukan

Namun banyak juga dari rekan mereka belum melakukannya secara terbuka karena takut akan memancing amarah Trump dan pendukungnya menjelang putaran kedua pemilihan Senat di Georgia. 

Sebagai contoh, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell tidak menjawab pertanyaan dari wartawan pada hari Senin soal keyakinannya pada Biden untuk menjadi presiden terpilih.

Pada kesempatan lain pejabat GOP lainnya mengatakan Trump harus diberi kesempatan untuk menggugat hasil pemilu di pengadilan sebelum resmi mengumumkan Biden sebagai pemenang. 

Baca Juga: Sejumlah Tokoh Masyarakat dan Ulama Meminta Madura Menjadi Provinsi, Mahfud MD: Tidak Terlalu Sulit

Sementara itu, Trump beberapa kali membuat Tweet yang menyatakan dia memenangkan pemilu AS, terlepas dari kenyataan bahwa dia kalah. 

Pada hari Senin, setelah menyebarkan teori tak berdasar tentang dugaan kecurangan, dia memberi peringatan keras pada Gubernur Republik Ohio Mike DeWine setelah dia mengakui kemenangan Biden dan meminta Trump untuk memulai proses transisi formal sebelum Biden menjabat.

"Sudah jelas, bahwa Joe Biden adalah presiden terpilih dan penting untuk memulai transisi secara normal," kata DeWine.

Baca Juga: 7 Manfaat Buah Kiwi Bagi Kecantikan hingga Kesehatan

Selama konferensi pers hari Senin, Biden memuji DeWine dan beberapa gubernur dari Partai Republik lainnya karena kebijakan untuk wajib memakai makser dalam rangka mengurangi penyebaran virus corona di negara bagian masing-masing.

Seperti yang banyak diberitakan media, Pemerintahan Trump telah menolak menandatangani dokumen soal pemberian akses pada Biden untuk dana jutaan dolar guna menjalankan tim transisinya dan telah melarangnya pengarahan harian yang seharusnya diterima presiden terpilih.

 Pemerintah juga belum memberi tim transisi Biden rencana distribusi vaksin virus korona. Para ahli khawatir penundaan penyerahan ke Biden dapat memperlambat distribusi massal vaksin virus corona yang uji cobanya berkembang pesat.

Baca Juga: Thailand Memanas, Sebanyak 10 Ribu Massa Pro Demokrasi Geruduk Markas Polisi

Hal ini menjadi salah satu kekecewaan Biden. Menurutnya akses tersebut akadibutuhkan untuk memperlancar transisi dan keperluan lainnya.

"Semakin cepat kami memiliki akses ke rencana distribusi administrasi, semakin cepat transisi ini akan berjalan dengan lancar," kata Biden.

Biden menambahkan bahwa proses transisi yang terhambat karena ulah Trump menurutnya menjadi hal yang lebih memalukan untuk seluruh negeri.***

 

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Huffpost


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x