Simak 11 Keutamaan Puasa Rajab dari Penjelasan KH Sholeh bin Umar Assamarani

- 12 Februari 2021, 19:01 WIB
Iluatrasi berpuasa.
Iluatrasi berpuasa. /Unsplash.com/@rachidni

PORTAL PROBOLINGGO - Puasa Rajab adalah puasa yang dilakukan di Bulan Rajab.

Puasa Rajab biasanya dilaksanakan pada Bulan Rajab dengan berbagai keutamaan yang menyertainya.

Meski Puasa Rajab bukan puasa wajib, namun banyak sekali keutamaan yang akan diperoleh ketika menjalankannya.

Baca Juga: Penyebab Ayu Ting Ting Batal Nikahi Adit Jayusman Mulai Terkuak, Pakar Metafisika Beberkan Alasan Ini

Keutamaan Puasa Rajab banyak disinggung dalam beberapa hadist, dari Hadist Riwayat Bukhari hingga Hadist Riwayat Al Khilal.

Simak rangkuman dari keutamaan Puasa Rajab untuk umat muslim.

Tahun ini, bulan Rajab jatuh pada Jumat sore, 12 Februari 2021. Bulan Rajab merupakan bulan ke-7 dalam kalender hijriyah yang jatuh setelah Jumadil Akhir dan berada sebelum bulan Sya’ban sebagimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Pikiran Rakyat "11 Keutamaan Puasa Rajab Menurut KH Sholeh bin Umar Assamarani".

Baca Juga: Inilah Asal Usul di Balik Larangan Suku Jawa Menikahi Suku Sunda, Ternyata Bermula di Zaman Majapahit

Pada bulan Rajab, umat Islam dianjurkan melakukan amalan-amalan baik, salah satunya berpuasa. Bulan Rajab merupakan salah satu bulan mulia. Berpuasa pada bulan Rajab dikenal dengan sebutan Puasa Rajab.

Puasa Rajab memiliki beberapa keutamaan yang dijelaskan dalam hadits nabi:

“Sesungguhnya di Surga ada suatu sungai bernama ‘rajab’, warnanya lebih putih dari susu, rasanya lebih manis dari madu. Barang siapa berpuasa sehari dalam bulan Rajab, maka akan diberi minum oleh Allah dari sungai itu.” (H. R. Bukhori Muslim)

Baca Juga: Inilah Asal Usul di Balik Larangan Suku Jawa Menikahi Suku Sunda, Ternyata Bermula di Zaman Majapahit

Diriwayatkan dari Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Berpuasa pada hari pertama bulan Rajab menghapus dosa selama tiga tahun, berpuasa pada hari kedua menghapus dosa selama dua tahun, berpuasa pada hari ketiga menghapus dosa selama setahun, kemudian untuk setiap harinya selama sebulan.” (H. R. Al Khilal dalam Fadhoil syahrur Rojab)

Rasulullah pernah ditanya sahabat: “Berpuasa pada bulan apakah yang lebih baik selain pada bulan Ramadhan?”

Baca Juga: Sebut Dirinya Sama Cantik dengan Amanda Manopo, Barbie Kumalasari Dipanggil Ini Oleh Andin Ikatan Cinta

Rasulullah menjawab: “Berpuasalah pada bulan Allah, yakni bulan yang tuli.” Dalam riwayat lain dikatakan “bulan yang melimpah.”

Abu Ubaid berkata: “Maksudnya adalah bulan Rajab karena pada bulan ini Allah melimpahkan rahmat-Nya. Bulan ini dinamakan bulan yang tuli karena Allah mengharamkan peperangan di dalamnya, sehingga tidak terdengar pertumpahan darah dan gemuruh suara pedang.”

Rasulullah menyampaikan bahwa bulan Rajab adalah bulannya Allah Swt, bulan Sya'ban adalah bulannya Rasulullah, dan bulan Ramadhan adalah bulannya umat Muhammad. Maka Nabi menegaskan bahwa siapa saja yang menjalankan puasa sehari di bulan Rajab murni karena Allah tanpa niat lainnya, maka akan mendapatkan ridha Allah dan dijanjikan surga Firdaus.

Baca Juga: Intip Harga serta Spesifikasi Lengkap OPPO Reno5 5G

Dilansir Pikiran-Raktyat.com (PR) dari NU, berikut 11 keutamaan puasa Rajab menurut KH Sholeh bin Umar Assamarani (Mbah Sholeh Darat):

  1. Pahala puasa Rajab dua hari akan mendapatkan kelipatan dua kali hitungan semua gunung di dunia.
  2. Puasa tiga hari mendapat pahala penghalang neraka.
  3. Puasa empat hari mendapat pahala diselamatkan dari segala bala' yang menimpa semacam junun, judzam dan barash, serta diselamatkan dari fitnah Dajjal.
  4. Pahala puasa selama lima hari akan selamat dari siksa kubur.
  5. Pahala puasa enam hari adalah jaminan wajahnya bersinar saat keluar dari qubur sebagaimana sinar rembulan tanggal empat belas.
  6. Puasa tujuh hari adalah ditutupnya tujuh pintu neraka.
  7. Pahala puasa delapan hari adalah dibukakan delapan pintu surga.
  8. Pahala puasa sembilan hari adalah akan bangun dari qubur dengan memanggil kalimat لا اله الا الله dan langsung masuk surga.
  9. Pahala sepuluh hari berpuasa adalah jalan mulus menuju shiratal mustaqim.
  10. Pahala puasa sebelas hari adalah tidak akan mendapat tandingan pahala kecuali orang yang sama menjalankan puasa 11 hari.
  11. Dan pahala puasa dua belas hari adalah mendapatkan pengakuan sebagai hamba yang mulia dibandingkan dunia dan seisinya.(Mutia Yuantisya/Pikiran Rakyat)***

Editor: Lia Damayanti

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini