Ceramah Ramadhan 2021 Tentang Pentingnya dan Cara Silaturahmi di Masa Pandemi Oleh Ustadz Nur Rohmad

- 10 April 2021, 13:48 WIB
Ilustrasi bulan Ramadhan 1442 H.
Ilustrasi bulan Ramadhan 1442 H. /Pexels / Pok Rie

Banyak sekali hikmah, pelajaran dan makna yang dapat kita petik dari mewabahnya Covid-19. Di antaranya, kita diingatkan untuk selalu bersabar dan bersyukur dalam situasi apa pun dan dalam kondisi bagaimana pun.

Sabar dan syukur adalah dua senjata bagi seorang mukmin dalam mengarungi kehidupan di dunia.

Mewabahnya virus ini juga mengingatkan bahwa kita adalah makhluk yang lemah. Hanya dengan makhluk yang sangat kecil itu, banyak orang menjadi tak berdaya. Banyak orang jatuh sakit. Bahkan banyak orang meninggal dunia. Hal ini seakan mengikis habis kesombongan pada diri manusia. Manusia itu makhluk lemah yang memiliki banyak keterbatasan. Tidak selayaknya ia menyombongkan dan membanggakan dirinya.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan Lengkap Arab dan Latin

Menyebarnya virus ini juga mengingatkan kita akan kematian. Manusia pasti akan mati. Manusia tidak selamanya hidup di dunia ini. Semuanya pasti akan berakhir dengan kematian. Tidak seorang pun dapat memajukan kematian atau memundurkannya barang sesaat pun. Kematian adalah pintu yang akan dimasuki oleh setiap insan. Ajal tidak akan meminta izin kepada orang muda yang sehat. Maut juga tidak akan permisi kepada orang tua yang sakit-sakitan. Maut akan menjemput seseorang secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Virus ini adalah satu di antara sekian sebab kematian manusia.

Maka dari itu, Musim pandemi janganlah menghalangi kita untuk bersilaturahim. Karena silaturahim bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Jika tidak memungkinkan dengan bertemu fisik, maka bisa diganti dengan pertemuan secara daring.

Silaturahim juga dapat dilakukan dengan saling bertegur sapa dan menanyakan kabar melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Jus Buah dan Sayur yang Kaya Manfaat untuk Buka Puasa Ramadhan 1442 H

Di musim pandemi covid-19 ini, kita memang dianjurkan untuk menjaga jarak fisik. Akan tetapi jarak sosial tidak boleh renggang.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x