Surat Al-Baqarah Ayat 183 Tentang Kewajiban Berpuasa, Arab, Latin, dan Terjemahan

- 17 April 2021, 09:20 WIB
Ilustrasi Al Quran.
Ilustrasi Al Quran. // Pexels / khats cassim /

Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Berikut berbagai tafsir tentang surat Al-Baqarah ayat 183 :

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelum kalian, agar kalian bertakwa kepada Allah, yaitu dengan cara membuat tabir penghalang antara diri kalian dan azab Allah melalui amal saleh. Salah satu amal saleh yang paling utama ialah puasa. (Tafsir Al-Muyassar)

Baca Juga: Cara Mudah Perpanjangan SIM Secara Online, Cukup 5 Menit Tanpa Perlu Mengantre

Hai orang-orang yang beriman, diharuskan bagi kalian untuk berpuasa sebagaimana Allah telah mengharuskannya bagi umat-umat sebelumnya agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa kepada Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Ibnu Asyur menyebutkan tiga tujuan dari penyebutan bahwa puasa juga diwajibkan bagi umat-umat terdahulu: Agar umat Islam memperhatikan ibadah ini, sebab ibadah ini telah disyariatkan Allah sebelum umat Islam, kemudian Allah mensyariatkannya pula bagi umat Islam, hal ini menunjukkan kebaikan yang dikandungnya dan besar pahalanya. Agar umat Islam tidak merasa berat dalam menjalankannya, sebab mereka telah mendapat teladan dari umat terdahulu. Agar menguatkan tekat dalam menjalankan kewajiban ini dan tidak lalai. Adapun firman Allah {لعلكم تتقون} untuk menjelaskan hikmah dari ibadah puasa dan tujuan disyariatkannya. (at-Tahrir wa at-Tanwir 2/154-156). (Tafsir Al-Mukhtashar)

Ini adalah seruan dari Allah kepada hambanya yang beriman yang bahwasannya puasa ramadhan adalah wajib dengan melihat hilal. (Tafsir Al-Wajiz)

1 ). Diantara kebaikan Allah kepada hamba-hamba Nya bahwasanya Dia tidak menghadapkan mereka dengan penderitaan yang sangat besar, dan dari makna ini sebagian ulama mengatakan : sesungguhnya Allah mengatakan pada perkara-perkara yang dibenci : { كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ } , walaupun telah diketahui bahwa Dialah yang mewajibkan syari'at itu, tetapi ketika Dia datang kepada perkara yang menghantarkan kepada ketenagan Ia berkata : { كَتَبَ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ } "Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang" [ al-An'am : 12 ].

Baca Juga: Surah Al-Isra ayat 32 tentang Larangan Mendekati Zina, Tulisan Arab, Latin, Tafsir dan Terjemahan Indonesia

2 ). Jika anda memperhatikan firman Allah : { كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ } dan bagaiman sikap kaum muslimin menerima kewajiban syari'at ini dengan segala keridhoan yang mereka miliki, lalu anda membandingkan dengan sikap bani Isra'il yang tidak tanggap dengan perintah menyembelih seekor sapi saja! anda akan mengetahui betapa mulianya ummat ini dantara seluruh ummat.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini