Akan tetapi sudah semestinya kita meneladaninya dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Mampukah kita melakukan hal yang sama?
Ataukah sebaliknya, kita akan mengeluh, berteriak-teriak dan bertengkar dengan tetangga kita jika mengalami hal sama?
Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Rocky Gerung: Nilainya 'A' Buat Kebohongan 'Minus' Untuk Kejujuran
Padahal tetangga kita adalah saudara kita sesama Muslim. Dan yang mengalir ke rumah kita mungkin adalah air yang suci, bukan kotoran yang najis seperti yang dialami oleh Imam Sahl.
Kaum Muslimin yang berbahagia, marilah kita saling mengingatkan untuk berbuat baik kepada tetangga kita. Kita hindarkan diri kita dari apapun yang dapat menyakitinya atau melukai hatinya.
Janganlah kita bertanya kepadanya mengenai sesuatu yang bukan urusan kita dan kita tidak berkepentingan dengannya. Janganlah kita mencari-cari aibnya.
Janganlah kita berusaha melihat sesuatu yang ia sembunyikan dari kita. Janganlah kita mendengarkan atau mencuri dengar pembicaraan yang ia rahasiakan dari kita.
Baca Juga: Satu Tahun Pemerintahan, Inilah Pencapaian Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
Kita jaga pandangan mata kita, jangan sampai mencuri pandang perempuan-perempuan yang ada di rumahnya. Marilah kita berbagi makanan dan minuman dengannya.
Jika ia sakit, marilah kita menjenguknya. Jika ia meninggal, marilah kita antarkan jenazahnya ke pemakaman.
Artikel Rekomendasi