Hari Guru Nasional 25 November, Kemendikbud Apresiasi Guru sebagai Penggerak dan Penuh Inovasi

25 November 2020, 08:22 WIB
Acara Apresiasi untuk Guru oleh Kemendikbud. /kemendikbud.go.id/

PORTAL PROBOLINGGO - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Iwan Shayril membuka acara Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah Dedikatif, Inovatif, dan Inspiratif, di Jakarta pada hari Senin, 23 November 2020.

Iwan mengatakan dalam acar tersebut, filosofi dari guru penggerak adalah ketika guru melakukan yang terbaik bukan sekadar untuk diri sendiri, akan tetapi mampu menjadikan lingkungannya lebih baik lagi.

Iwan juga mengatakan bahwa dirinya ingin mendorong kepada para calon guru, untuk dapat menjadi penggerak ke depannya, dan bisa berasal dari semua daerah.

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

"Agar semakin bagus kualitas daerahnya, manajemen sekolahnya, pengawas, kepsek, dan keseluruhan stakeholder terkait," ujar Iwan.

Menurut Iwan, filosofi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) satu halaman pada intinya adalah tidak membebani guru. Hal ini dimaksudkan agar waktu bagi para pendidik lebih banyak untuk anak-anak sehingga mengurangi beban administrasi guru itu sendiri.

Iwan menilai bahwa sangat penting bagi guru untuk mengutamakan substansi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa ,dibandingkan menghabiskan lebih banyak waktu mengurus hal-hal yang bersifat administratif.

Baca Juga: Ingin Madrasah Berkulitas Terutama Dalam Bidang Matematika, Kemenag Lakukan Hal Ini

"Tiga hal penting yang harus dipahami dan diprioritaskan oleh para guru yakni siswa, siswa, dan siswa," ujar Iwan.

Iwan mengatakan bahwa seorang guru adalah penggerak, oleh karena itu, seorang guru harus memahami bagaimana siswa menjadi fokus, menginspirasi dan mementor yg lain.

"Kita ngga bisa melakukannya sendiri, tapi harus bareng-bareng," ujar Iwan.

Sejalan dengan falsafah Tut Wuri Handayani, Dirjen Iwan berharap guru dapat menjadi teladan, mampu memotivasi semangat anak didik sehingga mereka menjadi generasi merdeka yang berdaya.

Baca Juga: Pemerintah Buka Kesempatan Guru Honorer Ikut Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

Menurut Iwan, tujuan dalam memandang muara pendidikan di Indonesia adalah karakter unggul. Oleh karena itu, sang guru lah yang harus terus mengajari pada anak bangsa.

"Siswa adalah fokus kita dalam menjalankan pendidikan maka disetiap aktivitas kita, tanyakan apa kegiatan kita berdampak ada manfaatnya untuk siswa," ujar Iwan.

Iwan juga berharapa kepada para guru yang telah mendapatkan apresiasi tersebut untuk tidak berhenti sampai di sini dan terus berkarya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV RCTI 25 November 2020, Nantikan Kelanjutan Kisah Al dan Andin, Sinetron Ikatan Cinta

"Gunakan masa pandemi sebagai kesempatan berkreasi dalam mewujudkan Merdeka Belajar," ujar Iwan.

Salah satu guru peraih apresiasi dari Kabupaten Sebatik, Adi mengungkapkan bahwa dirinya terkejut ketika mendapatkan penghargaan guru sebagai guru inovatif.

Sebelumnya, Adi telah membuat ide laboratorium alam dengan menggunakan lahan sekitar sebagai bahan ajar untuk peserta diidk.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 25 November 2020, Al Berhasil Menemukan Andin, Andin dan Al Kembali Bersatu

Adi tidak menyangka bahwa ide membuat laboratorium alam dengan memanfaatkan lahan di sekitar sekolah, ternyata memiliki manfaat bagi peserta didik. Terlebih, idenya kini mendapatkan apresiasi dari Kemendikbud.

Adi memanfaatkan hutan sekolah yang terbengkalai yang dipenuhi sampah untuk kemudian disulap menjadi laboratorium alam.

"Saya ingin wujudkan hutan sekolah sebagai pusat penelitian di wilayah perbatasan yang tidak hanya berguna bagi sekolah saya namun juga siswa lain di sekitarnya sehingga siswa dari berbagai jenjang pendidikan bisa belajar di hutan tersebut," ujar Adi.

Baca Juga: Berdayakan Para Pengungsi Merapi, Dapur Umum Desa Banyurojo Digunakan Bersama

"Meskipun kita berada di perbatasan, tapi mimpi kalian (siswa-siswi) tidak boleh terbatas. Saya yakin di antara kalian ada yang bisa menjadi peneliti dan lain-lain," ungkapnya ketika memotivasi peserta didik.

Sementara itu, Direktur GTK Dikmen dan Diksus, Kemendikbud, Yaswardi, juga mengatakan bahwa tantangan baru bagi dunia pendidikan Indonesia adalah bagaimana menjadikan peringatan HGN sebagai momentum untuk berkolaborasi.

"Kepala sekolah, guru, orang, guru, orang tua, serta warga lingkungan tempat tinggal harus bersinergi untuk kemajuan pendidikan peserta didik di Indonesia," ujar Yaswardi.***

Editor: Elita Sitorini

Sumber: Kemendikbud RI

Tags

Terkini

Terpopuler